Berita

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing/Net

Politik

Emrus Sihombing: Pertanyaan Untuk Greenpeace, Siapa Yang Sekarang Memperlemah Kerja KPK?

RABU, 30 JUNI 2021 | 08:28 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Aksi Greenpeace Indonesia menembakkan laser dengan beragam tulisan ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai tidak produktif.

Menurut pakar komunikasi politik Emrus Sihombing, aksi itu justru mengganggu kerja-kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pencegahan dan penindakan KPK.

Emrus mengurai bahwa aksi yang dilakukan Greenpeace tidak dipisahkan dengan aksi-aksi lain yang berhubungan dengan tidak lolosnya sejumlah pegawai KPK dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) yang merupakan prasyarat alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Ada sebuah konektivitas yang tersirat dari pesan-pesan yang disampaikan.


Jika memang itu yang disoal, dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) tersebut menyarankan agar pegawai KPK yang tidak lolos TWK segera mengakhiri beragam polemik di ruang publik dengan membawa masalah ke jalur hukum.

Menurutnya, jika memang pegawai yang tidak lolos merasa benar, maka seharusnya mereka membawa ranah masalah ini ke meja hijau. Apalagi, mereka adalah penegak hukum yang mendapat label “penggawa KPK” oleh sejumlah kelompok.

“Mana bukti mereka jujur? Kalau mereka merasa jujur, ya bertarung di pengadilan. Kalau ini (aksi tembakan laser) justru membuat masyarakat bertanya-tanya, apa sih motif dari tujuan mereka,” tanya Emrus Sihombing saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (30/6).

Dengan adanya laporan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), maka kasus akan menjadi terang benderang dan ada hakim yang memberi putusan tegas. Di satu sisi, ruang publik tidak terus menerus dipenuhi wacana yang tidak produktif.

Sementara KPK, sambung Emrus, bisa terus bekerja dalam penindakan dan pencegahan korupsi.

“Ini solusi terbaik dan sederhana. Kalau begini terus, justru saya mau tanya ke Greenpeace, siapa sekarang yang justru memperlemah kerja KPK?” tuturnya.

Terakhir, Emrus meminta kepada Greenpeace sebagai organisasi yang konsen di bidang lingkungan hidup tidak ikut cawe-cawe di urusan politik.

“Greenpeace menangani lingkungan saja, jangan yang bukan tupoksinya,” demikian Emrus.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya