Berita

Hubungan baik Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dengan Menteri Kesehatan Matt Hancock, saat berfoto dalam suatu kesempatan/Net

Dunia

Percaya Penuh Kepada Menkesnya, Boris Johnson Menerima Permintaan Maaf Hancock

SABTU, 26 JUNI 2021 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson nampak mendampingi Menteri Kesehatan Matt Hancock pada Jumat (25/6) saat membacakan pengakuan bahwa ia menyesal telah melakukan pelanggaran jarak sosial.

Hancock mengakui bahwa dia telah mengecewakan banyak orang setelah tertangkap kamera melanggar aturan jarak sosial dengan berada berdekatan bahkan mencium ajudannya di ruang kerja.

"Saya menerima bahwa saya melanggar pedoman jarak sosial dalam keadaan seperti ini. Saya telah mengecewakan orang dan saya sangat menyesal," katanya.


Menambahkan bahwa dia akan tetap menjalankan tugasnya sebagai Menteri Kesehatan dan fokus mengeluarkan negera itu dari pandemi Covid-19.  
 
Juru bicara resmi Perdana Menteri mengatakan bahwa Boris Johnson telah menerima permintaan maaf Hancock dan sangat mempercayai Hancock seepnuhnya. Sikap yang kemudian dikritik keras oleh oposisi.

"Perdana Menteri telah menerima permintaan maaf Menteri Kesehatan dan menganggap masalah ini sudah selesai," kata juru bicara itu, seperti dikutip dari AFP, Jumat

Saat juru bicara itu ditanya oleh wartawan apakah Johnson memiliki kepercayaan penuh pada Hancock, juru bicara itu menjawab "Ya".

Para pemimpin partai oposisi yang mendesak Hancock agar mundur nampaknya tidak puas dengan keputusan Perdana Menteri.

Pemimpin Demokrat Liberal Ed Davey mengatakan, “Alasan Matt Hancock harus mengundurkan diri adalah karena dia adalah Menteri Kesehatan yang buruk, bukan karena kehidupan pribadinya," katanya dalam postingan Twitter.

Davey pun mengungkap catatan buruk Hancock sebelumnya, seperti skandal APD, krisis pelayanan kesehatan. dan sistem test Covid-19 yang gagal.

Desakan mundur Hancock dilatari oleh banyaknya persoalan yang mengepungnya. Surat kabar The Sun di Inggris  menerbitkan foto Hancock berpelukan dengan ajudannya, Gina Coladangelo, yang menurut surat kabar itu disewa oleh Hancock tahun lalu.

Gambar-gambar itu, tampaknya diambil dari rekaman CCTV, diambil pada 6 Mei di markas besar Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC), di mana pada saat itu Inggrsi tengah melakukan aturan ketat jarak sosial.

"Orang-orang harus menghindari kontak langsung dan kontak tatap muka dengan orang yang tidak tinggal bersama Anda dan berdiri setidaknya dua meter dari siapa pun yang mengunjungi rumah Anda untuk alasan pekerjaan,” isi dari peratiran jaga jarak di Inggris.

Aturan itu dilonggarkan pada 17 Mei untuk memungkinkan teman dan keluarga berpelukan. Sementara Hancock melakukannya pada 6 Mei.

Partai Buruh lebih menyoroti peran ajudan Hancock. Mereka mengatakan, perintah perlu menjawab apakah Menteri Kesehatan telah melanggar aturan atau ada konflik kepentingan dalam penunjukan penasihatnya.

Sekretaris Transportasi Grant Shapps mengatakan penunjukkan Coladangelo telah melalui proses yang 'sangat ketat' dan sesuai dengan jalur yang ditetapkan.
 
"Tidak ada jalan pintas untuk (jabatan) itu. Siapa pun yang pernah berhubungan dengan sistem penunjukan di pegawai negeri, pasti tahu," katanya kepada Sky News.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya