Berita

M. Rizal Fadillah dan Arief Poyuono/Rep

Publika

Jangan Main-main Dengan Dekrit Presiden

KAMIS, 24 JUNI 2021 | 10:36 WIB

MEMPERALAT pandemi Covid-19 menjadi tren rezim. Setelah usulan dan muncul kelompok dukungan Presiden tiga periode, ada lagi pernyataan dari mantan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono yang mendorong Dekrit Presiden memperpanjang masa jabatan Presiden tiga tahun dengan alasan darurat Corona.

Meski opsional tetapi jika ini dijalankan maka lagi-lagi demokrasi terancam. Untuk meredam kegelisahan DPR, Poyuono menyebut DPR juga ikut diperpanjang. Nampaknya rakyat akan dipaksa untuk semakin memperpanjang sesak napasnya pula.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dijadikan momentum untuk mewacanakan dan mengajukan proposal otoriter Dekrit Presiden. Berbeda dengan Soekarno figur kuat yang mencari solusi kebuntuan Konstituante, Jokowi adalah figur lemah yang dipandang memanfaatkan kebuntuan solusi pandemi.


Soekarno mengeluarkan Dekrit itu di luar kepentingan dirinya. Kembali ke UUD 1945 nyatanya konstruktif. Sementara Jokowi, jika Dekrit dikeluarkan, justru demi kepentingan dirinya. Menambah masa jabatan tiga tahun. Konstituante dibubarkan Soekarno sedangkan dengan Dekrit Presiden Jokowi justru memperpanjang masa jabatan DPR.

Dekrit tidak boleh menjadi opsi karena apapun itu adalah inkonstitusional. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 tidak pernah diwacanakan apalagi direncanakan dini. Dilakukan setelah faktual Konstituante gagal menyelesaikan tugasnya.

Sementara saat ini Pilpres masih tiga tahun lagi dengan kondisi pandemi yang masih "naik turun". Dibandingkan kekuasaan Presiden, tentu MPR lebih kompeten untuk mengambil keputusan penting.

Baik Presiden tiga periode maupun Dekrit perpanjangan masa jabatan adalah bertentangan dengan aspirasi publik. Kini kita bangsa ini, juga bangsa-bangsa lain, sedang diuji dengan wabah pandemi Covid 19. Fokus penanganan secara serius jauh lebih penting. Bangsa ini juga sedang menguji diri tentang Presidennya apakah masih bisa dipercaya dalam mengemban amanah atau tidak.

Muncul "Seknas Jokpro 2024" yang berbalas "Seknas Jokowi, Sudahlah! (SJS)" cukup menarik untuk menguji kekuatan pandangan dan aspirasi publik.

Arief Poyuono tidak perlu membuat "Seknas Dekrit Perpanjangan 3 tahun" sebab Dekrit semacam ini tentu lebih cepat untuk ditolak.

Presiden Jokowi sedang pusing dengan utang pemerintah yang menggunung, demikian juga keterpaparan pandemi yang meningkat, jangan dibuat pusing lagi untuk memikirkan amandemen konstitusi atau mengeluarkan Dekrit abal-abal.

Atau mungkin ada yang sedang memuja-muja akan kehebatan Jokowi yang tidak pernah merasa pusing? Rasanya berlebihan, tentu sebagai manusia akan ada hal yang membuatnya pusing, kecuali para pemuja itu menganggap Presiden Jokowi bukan manusia, tetapi malaikat atau boneka kayu.

Namun, malaikat atau boneka kayu juga tidak mungkin mengeluarkan Dekrit. Bukan begitu, Pak Arief?

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya