Berita

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung/Ist

Politik

Tamsil Linrung: Pemerintah Kurang Sensitif Dengan Arab Saudi

SENIN, 21 JUNI 2021 | 18:31 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung kembali mempertegas pernyataannya terkait diplomasi pemerintah. Khususnya menyangkut polemik pembatalan haji yang diputuskan Kementerian Agama.

Hal itu dinilai minim upaya komunikasi secara serius dengan pihak pemerintah Arab Saudi. Padahal, Arab Saudi bisa saja membuka pintu bagi jamaah Indonesia. Mengingat hubungan kedua negara selama ini cukup dekat.

Menurut Tamsil, Arab Saudi adalah mitra istimewa bagi Indonesia. Dalam berbagai dimensi kepentingan antara kedua negara. Selain masalah tenaga kerja, juga menyangkut umrah dan haji.


Lebih dari itu, pemerintah Arab Saudi bahkan menyatakan rasa persaudaraan dengan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Namun semua hubungan itu menjadi kurang berarti jika pemerintah kurang sensitif. Karena itu, Tamsil mendorong agar pemerintah Indonesia peka terhadap Arab Saudi. Termasuk dalam rencana penempatan Duta Besar.

"Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu, Presiden Republik Indonesia mengirim ke DPR nama tersebut untuk ditempatkan sebagai Duta Besar di Arab Saudi. Yakni namanya Zuhairi Misrawi," papar Tamsil, Senin (21/6).

Menurut anggota Komite III DPD yang membidangi urusan haji itu, sosok Zuhairi sering melontarkan pernyataan yang kontraproduktif dengan kepentingan Indonesia di Arab Saudi.

"Termasuk pendapatnya tentang umrah yang katanya hanya menghamburkan uang. Hanya membantu meningkatkan devisa Arab Saudi. Dia juga membandingkan ibadah umrah dengan ziarah kubur. Katanya, di kampung kalau mau berdoa cukup baca Yasin atau ziarah kubur. Sekarang harus ke Mekkah," ujar Tamsil mengutip beberapa pernyataan politisi PDIP yang namanya sempat diusulkan ke DPR untuk jadi Dubes di Arab Saudi.

Menurut Tamsil, orang yang tidak sensitif, bahkan cenderung membangun tembok dengan suatu negara tidak pantas menjadi Dubes. Apalagi berharap melakukan negosiasi meningkatkan kuota haji.

Tamsil sebelumnya melontarkan sejumlah kritik dan masukan terkait tata kelola haji. Termasuk bagaimana pemerintah melakukan lobi dan pendekatan dengan Arab Saudi.

"Pemerintah ini tidak sensitif. Kenapa menempatkan yang seperti itu. Carilah orang yang bersahabat. Yang bisa jadi Duta Besar maupun jadi Menteri Agama, supaya komunikasi ini menjadi lebih baik," pungkas mantan politisi PKS itu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya