Berita

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ganip Warsito/Net

Politik

Ketua Satgas Jawab Soal Desakan Lockdown: Konsepnya Sudah Pernah Dicoba, Tapi PPKM Mikro Masih Efektif

SENIN, 21 JUNI 2021 | 18:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Desakan terhadap pemerintah untuk menerapkan kebijakan penguncian wilayah atau lockdown dijawab oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito.

Ia mengungkapkan, konsep lockdown sudah pernah diterapkan pemerintah lewat satu kebijakan pengendalian Covid-19 yang dinamakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

PSBB yang diterapkan pemerintah saat mengendalikan Covid-19 di pertengahan tahun 2020 yang lalu, kata Ganip merujuk pada UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.


"Sebenarnya konsep karantina wilayah ataupun PPKM Mikro (sekarang) ini, semua sudah pernah kita coba, mulai dari pertama pandemi sudah pernah kita coba," ujar Ganip dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube BNPB Indonesia, Senin (21/6).

Pada dasarnya, Ganip mengartikan lockdown, PSSB ataupun PPKM sebagai satu kebijakan penanganan Covid-19 yang berbasis pada penegakkan protokol kesehatan dan pengendalian mobilitas masyarakat.

Sehingga menurutnya, jika pemerintah kembali menerapkan PSBB, maka aspek sosial, ekonomi dan keamanan akan ikut terdampak. Dengan melihat dampak tersebut pula akhirnya pemerintah menjadikan PPKM sebagai strategi pengendalian Covid-19.

"Karenanya PPKM mikro masih ini masih efektif untuk bisa mengendalikan itu dengan catatan implementasi pelaksanaan di lapangan terhadap penegakkan protokol kesehatan dan pengendalian mobilitas masyarakat ini menjadi kata kunci yang harus kita laksanakan dengan baik," ucap Ganip.

"Sehingga PPKM mikro sesuai Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) sudah diatur bagaimana mengendalikan mobilitas masyarakat, khususnya tempat kerja, perkantoran, kegiatan belajar mengajar tempat ibadah, restoran dan mal," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya