Berita

M. Rizal Fadillah/Net

Publika

Politik Survei, Survei Politik

SELASA, 15 JUNI 2021 | 10:54 WIB

RASANYA mencurigakan bahwa Prabowo Subianto selalu teratas lalu Ganjar Pranowo kedua, Anies Baswedan ketiga dan seterusnya.

Kalau fair sangat besar kemungkinan Anies pertama untuk selanjutnya mungkin muncul nama tokoh kritis seperti Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, atau tokoh lain. HRS juga akan bagus elektabilitasnya.

Sayangnya survei itu bisa memainkan responden karena semua tertutup tanpa audit kejujuran. Tak ada sanksi juga atas kebohongan.


Survei dapat menjadi nama lain dari kampanye terselubung dengan data yang bisa diotak-atik. Bahkan lembaga survei sangat besar potensinya menjadi penyebar hoax dan pelanggar UU ITE.

Asumsi bahwa survei itu selalu ilmiah, obyektif, dan terpercaya diragukan. Mungkin untuk survei yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti masalah sampah, polusi, atau kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa tertentu, bisa benar obyektif.

Survei pada tataran politik berada di "grey area". Sarat dengan kepentingan. Harga dapat memainkan hasil. Wajar jika publik curiga. Kepentingan politik pragmatik terasa aromanya.

Bisnis pun melekat untuk menghidupi atau memperpanjang napas lembaga survei. Meski tentu keberadaan satu dua lembaga survei yang kredibel tidak bisa dinafikan.

Nama-nama bisa dipasarkan dan dijual. Pembeli dibuat berdasarkan pilihan subyektif, tanpa bukti identitas yang terklarifikasi.

Prabowo bukan Prabowo dulu. Sudah banyak pendukung yang lari. Ganjar bukan terbaik, sorotan dugaan korupsi juga mengemuka. Popularitas palsu bisa dikemas. Bentrok dengan Puan Maharani membuka kesempatan untuk meracik olahan.

Kecurigaan publik adalah wajar atas permainan survei. Mengingat Prabowo akan berpasangan dengan Puan maka Prabowo harus optimal hasil surveinya agar kuat menggendong Puan.

Sementara Ganjar adalah pegangan Jokowi. Jokowi butuh akses baru untuk membangun rezim kronikrasi. Melalui survei dipinggirkan demokrasi.

So, Prabowo dan Ganjar harus tertinggi. Anies dan nama lain diusahakan terus melorot. PDIP dan Jokowi akan bertarung pada "hanya dua pasangan" lalu yang paling hebat menggalang rekayasa dia lah pemenang.

Pengadilan Mahkamah Konstitusi mudah diatur hasilnya. Yang penting tahan kritik, tahan malu,dan sudah pasti, tahan dosa.

Agar masyarakat tercerdaskan maka perangkat untuk mengawasi mutlak diperlukan.

Pertama, dibuat UU tentang Lembaga Survei. Kedua, bentuk Komisi Pemeriksa Lembaga Suryei. Ketiga, audit kinerja maupun keuangan semua lembaga yang ada. Keempat, masyarakat membentuk berbagai Lembaga Survey Watch. Kelima, penegakkan hukum yang konsisten.

Permainan politik survei harus diakhiri dan proses politik mesti berjalan dengan fair. Masyarakat tidak boleh tertipu oleh profil palsu hasil karya lembaga survei. Lembaga survei yang melakukan permainan politik bukan saja layak untuk dibubarkan, tetapi penanggungjawabnya harus dihukum.

Mereka adalah penjahat berbulu musang.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya