Berita

Ribuan kurir di Korea Selatan mogok massal/Net

Dunia

Ribuan Kurir Korea Selatan Mogok Massal, Protes Jam Kerja Berlebihan

MINGGU, 13 JUNI 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ribuan kurir di Korea Selatan melakukan aksi mogok kerja karena kerja berlebihan di tengah ledakan belanja online.

Sekitar 2.100 dari 6.500 anggota Serikat Solidaritas Buruh Pengiriman Paket menuntut para pengusaha untuk mematuhi kesepakatan kerja pada Rabu (9/6).

Mogok massal dilakukan setelah pembicaraan antara serikat pekerja, pemerintah, dan perusahaan logistik gagal, seperti dimuat The Strait Times.

Pada Januari, sebuah kesepakatan dicapai setelah kurir melakukan mogok massal serupa untuk menuntut hak dan perlindungan yang lebih baik. Lantaran pada tahun lalu, 16 kurir dilaporkan meninggal dunia karena terlalu banyak bekerja.

Perusahaan termasuk CJ Logistics, Lotte Global Logistics dan Hanjin Transportation telah berjanji untuk menerapkan langkah-langkah meringankan beban kurir, seperti mempekerjakan lebih banyak pekerja atau menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi proses pengiriman.

Tapi mereka gagal menepati janji. Pejabat serikat mengatakan perusahaan logistik telah mendapatkan manfaat besar selama beberapa dekade dengan memaksa kurir menyortir paket selama berjam-jam secara gratis.

Serikat menegaskan, penyortiran paket merupakan pekerjaan terpisah. Selain itu, sebagian besar kurir dipekerjakan berdasarkan kontrak dan dibayar berdasarkan jumlah paket yang dikirim, bukan jumlah jam kerja.

"Perusahaan logistik harus bertanggung jawab dan segera menerapkan langkah-langkah pencegahan kerja berlebihan," kata seorang pejabat.

Serikat pekerja pada Minggu (13/6) mengatakanmereka akan terus melancarkan aksi mogok kerja di Seoul dan mengerahkan hingga 6.500 anggota dan kendaraan mereka.

Ada sekitar 40.000 pengemudi kurir yang bekerja di Korea Selatan. Mereka telah lama mengeluhkan terlalu banyak pekerjaan, khususnya sejak tahun lalu, ketika pandemi Covid-19 muncul.

Selama tahun lalu, terdapat 3,37 miliar paket yang dikirimkan, meningkat 21 persen dari tahun sebelumnya.

Saat ini, kuris diketahui bekerja 12 hingga 14 jam sehari, naik dari 10 jam sebelum pandemi. Mereka juga dapat melakukan hingga 600 pengiriman sehari.

Dari 16 kematian tahun lalu, beberapa meninggal karena serangan jantung, sementara yang lain menderita pendarahan otak.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya