Berita

Minoritas Uighur di Xinjiang/Net

Dunia

Amnesty International: China Menciptakan Neraka Distopia Di Xinjiang

JUMAT, 11 JUNI 2021 | 16:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ratusan ribu minoritas Muslim di Xinjiang menjadi target pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh China, mulai dari pengawasan hingga penahanan dan penyiksaan massal.

Begitu kesimpulan dari Amnesty International dalam laporan terbarunya pada Kamis (10/6), dengan mengutip lusinan kesaksian dari mantan tahanan kamp di Xinjiang.

Menurut Amnesty International, ratusan ribu pria dan wanita Muslim di Xinjiang menjadi sasaran target penahanan massal dan penyiksaan, pengawasan massal sistemik, serta dipaksa untuk meninggalkan tradisi agama, praktik budaya, dan bahasa lokal mereka.

“Uighur, Kazakh, dan minoritas etnis mayoritas Muslim lainnya di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR) China menghadapi pemenjaraan massal, penyiksaan, dan penganiayaan yang diatur secara sistematis oleh negara yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata laporan itu, seperti dimuat Hindustan Times.

Menurut sejumlah mantan tahanan, mereka dipaksa kurang tidur, pemukulan, hingga penggunaan kursi besi ketika diinterogasi.

“Pihak berwenang China telah menciptakan ‘pemandangan neraka distopia’ dalam skala yang mengejutkan di XUAR,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnès Callamard.

“Ini harus mengejutkan hati nurani umat manusia bahwa sejumlah besar orang telah menjadi sasaran cuci otak, penyiksaan dan perlakuan merendahkan lainnya di kamp-kamp interniran, sementara jutaan lainnya hidup dalam ketakutan di tengah aparat pengawasan yang luas,” tambahnya.

Pemerintah China tidak menyangkal keberadaan kamp di XUAR. Tetapi Beijing menyebut kamp tersebut digunakan sebagai bagian dari upaya anti-terorisme dan deradikalisasi.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan tindkaan tersebut sesuai dengan hukum. Selain itu, Xinjiang juga menikmati stabilitas sosial dan pembangunan yang sehat setelah empat tahun tanpa kasus teror.

Bahkan warga Xinjiang menikmati hak-haknya sebagai Muslim yang bebas untuk bebas berdoa di 24 ribu masjid.

"Fakta-fakta dasar ini menunjukkan bahwa tidak pernah ada yang disebut genosida, kerja paksa, atau penindasan agama di Xinjiang," tegas Wang Yi.

Namun dalam laporannya, Amnesty International mengungkap tekanan dari otoritas membuat banyak minoritas Muslim berhenti untuk berdoa atau menunjukkan tanda-tanda sebagai pemeluk Islam.

"Kami tidak bisa mengucapkan 'Assalamualakum' lagi. Al Quran, sajadah, dan artefak keagamaan lainnya telah dilarang secara efektif," ujar seorang pria.

Dalam laporan tersebut, Amnesty mengatakan pemerintah China harus segera menutup semua kamp interniran yang tersisa dan membebaskan semua orang yang ditahan di kamp tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya