Berita

Aksi protes dan mogok massal puluhan ribu perawat di Selandia Baru/Net

Dunia

Tuntut Kenaikan Gaji, 30 Ribu Perawat Selandia Baru Mogok Massal

RABU, 09 JUNI 2021 | 10:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Puluhan ribu perawat di Selandia Baru melakukan aksi mogok massal secara nasional untuk menuntut kenaikan gaji dan lingkungan kerja yang lebih baik.

Sekitar 30 ribu perawat melakukan mogok massal selama delapan jam pada Rabu (9/6). Mereka berkumpul di jalan-jalan, taman, dan luar rumah sakit di seluruh negeri sembari memegang plakat berisi tuntutan.

Sebelumnya, perawat menuntut kenaikan gaji sebesar 17 persen karena pekerjaan semakin banyak dengan adanya pandemi Covid-19. Namun pemerintah tidak menyanggupi hal tersebut.

Kemudian awal pekan ini, Dewan Kesehatan Distrik mengusulkan kenaikan gaji sebesar 1,4 persen yang langsung ditolak oleh Organisasi Perawat Selandia Baru (NZNO).

Aksi protes tersebut mencoreng keberhasilan Perdana Menteri Jacinda Ardern yang berhasil mengendalikan pandemi dan mulai membangkitkan ekonomi. Namun sejumlah pihak menyebut Ardern tidak berbuat cukup banyak untuk mengatasi kesenjangan sosial.

"Perawat adalah perekat yang menyatukan layanan perawatan. Jika mereka mogok, Anda bisa yakin ada masalah besar yang perlu diperbaiki," kata presiden Asosiasi Spesialis Medis Bergaji, Dr Julian Vyas, seperti dimuat Channel News Asia.

Dengan gaji saat ini, NZNO mengatakan, tidak banyak orang yang ingin menjadi perawat. Hal tersebut membuat jumlah perawat lebih sedikit dan sistem kesehatan akan berisiko.

"Kami berdiri selama pandemi. Para perawat telah mempertaruhkan nyawa mereka, dan keluarga mereka. Dan ini adalah terima kasih yang kami berikan," ujar Spesialis Perawat Klinis, Diane McCulloch.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya