Berita

Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Willy Aditya/Net

Politik

Di Mata Nasdem, Ruang Untuk Calon Presiden Terlalu Sempit Karena Ada Presidential Threshold

SENIN, 07 JUNI 2021 | 11:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pilpres 2024 masih dinamis, sehingga belum tepat untuk memberi jawaban berapa pasangan calon yang ideal tampil di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Jawaban ini disampaikan Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Willy Aditya menanggapi keinginan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang hanya ingin ada dua pasangan calon di Pilpres 2024.

"Tak bisa kita mengidealisasi secara fair terhadap suatu hal yang dinamis. Kita kan enggak tahu komposisinya seperti apa,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin(7/6).

Disinggung mengenai luka lama di 2019 dengan mengusung 2 paslon hingga berujung pada perpecahan dan polarisasi, Willy mengatakan 2019 harus menjadi bahan evaluasi bersama seluruh partai poliitk untuk menuju 2024 yang lebih baik.

"Tentu itu jadi evaluasi menjadi catatan kita. Kalau dua paslon fragmentasinya terlalu tajam. Nah bagaimana ruang kepemimpinan itu kita buka,” imbuhnya.

Ketua DPP Partai Nasdem ini menambahkan, Indonesia tidak memiliki ruang aktualisasi yang lebar untuk para calon presiden dan wakil presiden. Hal itu karena ada ambang batas presiden atau presidential threshold yang harus dipenuhi untuk bisa tampil sebagai calon.

“Terlalu sempit untuk ruang capres kita ya, ruangnya ya ketum partai, cuma menteri, cuma kepala daerah, sementara kader-kader bangsa atau tokoh bangsa lainnya tidak punya panggung,” katanya.

Atas dasar itulah, Nasdem menawarkan adanya konvensi kepada seluruh partai agar para tokoh bangsa yang dinilai mumpuni untuk menjadi calon presiden potensial bisa didukung bersama.

"Sebenarnya, kalau konvensi menjadi instrumen dari setiap partai itu menjadi cukup terbuka ya, sehingga partai kita bisa split model ya, kan kalau kita lihat Obama tidak ketum partai, dia punya asosiasi kepartaian dia pengurus tapi dia punya identitas kepartaian yang jelas,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya