Berita

Presiden Suriah Bashar al-Assad/Net

Dunia

Pengamat: Terpilihnya Kembali Bashar Al-Assad Jadi Bukti Kegagalan Kebijakan AS Di Timur Tengah

RABU, 02 JUNI 2021 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah analis China turut mengomentari kemenangan kembali Bashar al-Assad sebagai Presiden Suriah. Menurut mereka, itu mencerminkan kegagalan AS dalam kebijakan Suriah dan Timur Tengahnya.

Assad memenangkan masa jabatan keempatnya dengan lebih dari 95 persen suara dalam pemilu yang diselenggarakan Rabu (27/5).

Sementara Presiden China Xi Jinping menyambut kemenangan Assad, beberapa negara Barat, termasuk AS, Inggris, Jerman dan Prancis, justru mempertanyakan integritas dan legitimasi pemilu tersebut.

Media AS mengatakan pemerintahan Biden telah memutuskan untuk memotong pendanaan pertahanan ke Pasukan Pertahanan Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan belum mengirim utusan khusus ke negara itu, yang menurut para ahli mencerminkan penurunan pengaruh AS di wilayah tersebut.

“Terpilihnya kembali Assad merupakan kegagalan total dari intervensi AS dalam urusan Suriah,” kata Hua Liming, mantan duta besar China untuk Iran dan seorang ahli urusan Timur Tengah, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (1/6).

Sejak protes dan pemberontakan anti-pemerintah yang dikenal sebagai ‘Arab Spring’ menyebar di Suriah sekitar satu dekade lalu, AS menggunakan kesempatan itu untuk menopang oposisi dan mengobarkan perang melawan pemerintah Suriah. Dengan perlawanan pemerintah Assad dan bantuan Rusia serta Iran, Assad mempertahankan posisinya, dan sekarang oposisi yang didukung AS di Suriah telah dimusnahkan.

“Baik kemauan dan kemampuan pemerintah AS saat ini untuk campur tangan secara militer di Suriah terbatas. Tetapi diperkirakan, Washington, sebagai kekuatan hegemonik, akan terus menekan Damaskus secara diplomatik dan ekonomi,” kata beberapa analis.

Media melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah memperpanjang sanksi sepihak terhadap Suriah satu tahun lagi, menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada awal Mei. Negara itu secara bertahap ditampar oleh Washington antara 2004 dan 2012, sanksi termasuk pembekuan aset beberapa orang dan entitas dan larangan ekspor beberapa barang dan jasa ke Suriah.

Berbeda denggan AS, Hua mengatakan China selalu menentang campur tangan dalam urusan internal negara lain dan mempertahankan hubungan diplomatik normal dengan pemerintah Suriah.

“Terpilihnya kembali Assad dan situasi Suriah yang stabil membuktikan kebenaran posisi berkelanjutan China,” kata Hua, seraya mencatat bahwa negara-negara Barat harus sepenuhnya menghormati pilihan rakyat Suriah.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya