Berita

Budayawan Indonesia Franz Magnis Suzeno atau yang akrab disapa Romo Magnis dalam program webinar yang diselenggarakan oleh HIMAHI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/RMOL

Dunia

Romo Magnis: Kalau Di Sheikh Jarrah Warga Israel Boleh Kembali, Kenapa 800 Ribu Warga Palestina Tidak?

RABU, 26 MEI 2021 | 23:22 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Agresi yang dilancarkan oleh Israel ke wilayah Palestina pertengahan Mei lalu menyedot kembali perhatian dunia.

Sayangnya, masih banyak orang, termasuk di Indonesia, yang beranggapan bahwa apa yang terjadi antara Isarel-Palestina adalah konflik agama.

"Di Indonesia, saya sayangkan masih banyak yang mengira bahwa ini adalah perang agama. Ini adalah masalah politik di satu sisi dan masalah kemanusiaan di sisi yang lain," ujar budayawan Indonesia Franz Magnis Suzeno atau yang akrab disapa Romo Magnis dalam program webinar bertajuk "Menelisik Hubungan Israel-Palestina: Eskalasi Konflik di Levant Region" yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bekerjasama dengan sejumlah lembaga lainnya pada Rabu malam (26/5).

Dia menjelaskan bahwa dari sisi politik, perlu diperhatikan bahwa beberapa waktu belakangan ini, Israel semakin gencar melakukan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab, tentu saja tidak lepas dari campur tangan Amerika Serikat.

"Yang sudah lama (menjalin hubungan dengan Israel) ada Mesir dan Yordania. Tapi sekarang bertambah, ada Tunisia, Mauritania, Maroko, Tjibouti, Uni Emirat Arab, Bahrain hingga Sudan yang baru saja membuka hubungan diplomatik dengan Israel," sambungnya.

"Hal ini membuat tujuan 'solusi dua negara' untuk Israel dan Palestina menjadi lebih sulit," tambahnya.

Isu politik juga kental terasa jika merujuk pada langkah Isarel baru-baru ini yang mengusir sejumlah keluarga Palestina dari wilayah di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

"Israel bilang bahwa tanah itu sampai tahun 1948 adalah milik orang Yahudi. Namun setelah Yerusalem dibagi dua, warga Yahudi terusir," kata Romo Magnis.

"Namun kini saat Ameriika Serikat telah mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, mereka (Israel) mau rebut kembali tanah yang mereka klaim itu," sambungnya.

Seharusnya, sambung Romo Magnis, dengan menggunakan cara pandang yang sama, jika Israel merasa berhak "merebut kembali" tanah yang mereka klaim mereka miliki di masa lalu, maka ratusan ribu warga Palestina yang pada tahun 1948-1949 ditendang paksa untuk keluar dari Israel, juga berhak untuk kembali ke sana. Karena pada dasarnya, tanah di Israel itu adalah wilayah mereka di masa lalu.

"Jika di Sheikh Jarrah orang Israel boleh kembali, ya 800 ribu lebih orang palestina juga harusnya boleh kembali ke Israel. Ini nonsense besar yang bikin marah dunia," tandasnya.

Populer

KPK Sita Mobil Mercy Rp2,3 Miliar dari Seorang Guru Spiritual

Selasa, 21 Januari 2025 | 21:11

SP: Periksa Semua Pendukung Pemagaran Laut Termasuk Pejabat ATR Tangerang dan Banten

Minggu, 19 Januari 2025 | 22:46

IKN Mangkraknya Lebih Spektakuler Dibanding Hambalang

Kamis, 16 Januari 2025 | 03:42

KPK Didesak Proses Laporan Dugaan Keterlibatan Jampidsus Terkait Lelang Aset Rampasan

Senin, 20 Januari 2025 | 18:31

KPK Panggil Almarhum Viryan sebagai Saksi Kasus Harun Masiku

Senin, 20 Januari 2025 | 14:08

Hanya Manusia Kerdil Tolak Pembangunan PIK 2

Senin, 20 Januari 2025 | 16:02

Mulyono Menuai Karma

Kamis, 16 Januari 2025 | 02:18

UPDATE

Wall Street Loyo, Tiga Indeks Utama Longsor Bareng

Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:24

Investor China Borong Saham NEST Lebih dari 8 Juta Lembar

Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:11

Soal Surat Mendag terkait Harga Minyakita, Ini Kata Sri Mulyani

Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:47

Jangan Ada yang Bermain dalam Program Rumah Layak Huni

Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:33

Kasus Korupsi Dana CSR BI, KPK Didesak Periksa 3 Anggota DPR RI Asal Lampung

Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:21

Sempat Hilang, 2 Patung Rupang Kembali ke Vihara Dewi Welas Asih

Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:00

Kunker ke India, Prabowo Dijaga Limosin Antipeluru Sepanjang 6,5 Meter

Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:35

Prabowo Tamu Kehormatan India, IHSG Merah Merona

Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:25

Kontroversi Tes Kehamilan di SMA Sulthan Baruna, Ini Penjelasan Disdik Jabar

Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:19

Gelar Diskusi Panel, Komjen Dedi Prasetyo: Polri Terbuka dengan Masukan untuk Perbaikan

Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:02

Selengkapnya