Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah)/Net

Politik

DPR Mencak-mencak Ke Sri Mulyani, Tanya Urgensi Rencana Kenaikan PPN Hingga Penambahan Utang

SENIN, 24 MEI 2021 | 20:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sejumlah rencana kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dipertanyakan DPR Komisi XI, dalam rapat kerja evaluasi kebijakan fiskal Kementerian Keuangan di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/5).

Menteri Keuangan Sri Mulyani dicecar anggota Komisi XI DPR RI, mulai dari rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 15 persen, pengampunan pajak atau tax amnesty jilid II, hingga utang negara yang semakin meningkat.

Pertama-tama, kritik disampaikan Pimpinan Komisi XI DPR RI, Dolfie, yang mempertanyakan utang negara di dalam APBN kembali bertambah pada tahun ini sebesar 1.77,4 triliun.

“Resiko APBN kita yang ditopang dari utang, beberapa kali rapat Bu Menteri (bilang). Ada kebutuhan di Komisi XI untuk melihat profil utang kita,” ucap Dolfie di ruang rapat Komisi IX.

Selain itu, Anggota komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB, Bertu Merlas, mempertanyakan urgensivitas rencana kenaikan tarif PPN dan PPH. Sebab, dia meniliai kurang pas untuk dilakukan kenaikan tarif PPN lantaran kondisi ekonomi dalam negeri masih porak poranda akibat pandemi Covid-19.

“Ini baru wacana saja membuat para investor takut duluan itu. Saya kira kondisi dan waktu belum pas untuk menaikkan tarif ini,” katanya.

Kritik serupa juga disampaikan anggota Komisi XI Didi Irawadi Syamsuddin. Dia menyinggung perihal kenaikan tarif PPN ini menurutnya sangat tidak sesuai dengan kondisi perekonomian masyarakat di masa pandemi yang masih terjadi.

“Jangan sampai masyarakat dibebani dengan adanya tarif PPN ini, hingga akhirnya penjual wajib memungut PPN tapi dibebankan kepada masyarakat? Padahal saat ini daya beli masyarakat sedang menurun,” katanya.

Sementara dari fraksi PKS, Hidayatullah, meminta agar pemerintah mempertimbangkan ulang rencana kenaikan PPN 15 persen yang dinilai akan membebani rakyat.

Dia menuturkan, pemerintah perlu mempertimbangkan ulang rencana untuk menaikkan tarif PPN yang sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dalam artian, dia meminta Sri Mulyani menjalani apa yang dia sampaikan pada rapat paripurna beberapa waktu lalu.

"Ditulis secara jelas (oleh Ibu Sri Mulyani) bahwa strategi pemerintah adalah perluasan basis perpajakan atau ekstensifikasi. Perlu ada kejelasan. Dan konsistensi kebijakan dari pemerintah akan kontraproduktif dengan rencana pemulihan ekonomi nasional," tuturnya.

"Sumber PPN terbesar adalah dari dalam negeri berupa konsumsi masyarakat dan PPN impor yang merupakan konsumsi bahan modal dan bahan baku bagi industri. Artinya kenaikan tarif PPN tidak hanya melemahkan daya beli masyarakat tetapi juga menurut kita akan meningkatkan tekanan bagi sektor industri,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya