Berita

Israel-Hamas saling berbalas roket di Jalur Gaza/Net

Dunia

Parlemen Iran: Umat Yahudi Yang Percaya Kitab Taurat Harusnya Mengutuk Serangan Biadab Israel Ke Palestina

SABTU, 22 MEI 2021 | 16:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gencatan senjata memang telah tercapai antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina, Hamas, pada Jumat (21/5) waktu setempat. Namun, banyaknya jumlah korban sipil yang berjatuhan, sekali lagi menunjukkan tindakan keras tanpa ampun Israel terhadap warga Palestina.
Dan, agresi Israel terhadap Gaza selama lebih dari 11 hari itu mendapat celaan dari Homayoun Sameyah Najafabadi, seorang anggota parlemen Yahudi-Iran yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Yahudi Teheran.

Dalam wawancara khusus bersama media Turki, Anadolu Agency pada Jumat (21/5), Najafabadi mengatakan bahwa serangan Israel ke Gaza menunjukkan bahwa negara Yahudi itu tidak menghormati Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam.

"Setiap orang Yahudi setia yang otentik, yang percaya pada Taurat harus mengutuk serangan brutal terhadap Palestina," katanya.

"Setiap orang Yahudi setia yang otentik, yang percaya pada Taurat harus mengutuk serangan brutal terhadap Palestina," katanya.

Najafabadi menggarisbawahi pentingnya menghormati hal-hal, tempat, dan orang - tidak hanya agama tetapi juga yang dianggap sakral, sambil mencatat bahwa pemerintah Israel bertindak sebaliknya terhadap orang-orang Palestina.

“Kebanggaan dan kepercayaan rakyat Palestina dihina,” kata Najafabadi.

Dia juga berpendapat bahwa serangan Israel menyebabkan lebih banyak ketegangan antara Muslim Arab dan Yahudi, dan memperingatkan orang-orang Yahudi tentang mendukung Israel.

"Meskipun merupakan fakta yang tidak dapat disangkal bahwa beberapa segmen populasi Yahudi dunia mendukung Israel, orang-orang Yahudi yang setia, yang tidak memiliki bias regional dan etnis, mendukung Palestina," katanya.

"Komunitas Yahudi di Iran mengutuk pembunuhan brutal terhadap warga Palestina," ungkapnya.

Najafabadi juga mengkritik sikap dunia terkait masalah Palestina dan menyatakan bahwa negara adidaya global mendapat manfaat dari ketegangan di Timur Tengah.

“Kekuatan dunia hanya peduli pada kepentingan nasional dan individu mereka. Mereka harus tulus tentang hak asasi manusia dan menentang pembunuhan yang tidak manusiawi," katanya.

Najafabadi juga menyatakan bahwa agresi terbaru terhadap warga Palestina tak lepas dari situasi politik dalam negeri Israel dan ambisi politik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Saya yakin bahwa perang dan serangan telah direncanakan sebelumnya. Meningkatnya ketegangan dan meletusnya perang mengkonsolidasikan perasaan solidaritas di suatu negara," katanya.

"Netanyahu ingin memanfaatkan perang untuk membentuk pemerintahan koalisi, yang tidak bisa dia lakukan sejauh ini," lanjut Najafabadi.

"Kembalinya warga Palestina ke tanah mereka adalah satu-satunya solusi untuk masalah ini," kata Najafabadi, seraya mencatat bahwa Israel hanya akan menerimanya di bawah tekanan, dan dengan kekuasaan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya