Berita

Habib Rizieq Shihab memohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhan bebas murni kepada dirinya/RMOL

Hukum

Operasi Intelijen Hitam, Habib Rizieq Ngaku Sengaja Diasingkan Di Arab Saudi

KAMIS, 20 MEI 2021 | 14:20 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Habib Rizieq Shihab dalam nota pembelaan alias pledoinya mengungkap bahwa operasi intelijen hitam yang dilancarkan kepadanya ialah dengan mengasingkannya di Saudi Arabia.

Rizieq mengaku sengaja terbang ke Arab Saudi untuk menghindari konflik usai menghimpun kekuatan besar demo 411 dan 212 menumbangkan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilkada 2017. Karena, ia menduga, oligarki dan cukung-cukong di belakang Ahok tidak akan tinggal diam.

Imam besar FPI itu menjelaskan, keberangkatannya ke tanah suci Mekkah menggunakan visa izin tinggal selama satu tahun. Namun, setelah izin visa tersebut habis, ketika ingin kembali ke Indonesia justru dirinya dicekal atas permintaan Indonesia. Saat itu, Rizieq Shihab mengaku terus berusaha agar bisa kembali ke tanah air setelag satu tahun tinggal di Mekkah, Saudi Arabia.


"Saya dan keluarga berulang kali mencoba pulang tapi selalu gagal.  Akhirnya kami paham bahwa kami sebenarnya bukan  sedang dicekal, tapi hakikatnya kami sedang diasingkan," kata Habib Rizieq saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (20/5).

Dalam pengasingan itu, Habib Rizieq yang tertahan di Mekkah kerap mendapat teror. Mulai dari tuduhan menggunakan KTP palsu saat berada di Saudi Arabia, hingga dipasangi bendera ISIS di tempat tinggal sementara di Mekkah.  

"Dan saya juga pernah ditangkap polisi di tengah jalan tanpa sebab yang jelas di hadapan Istri dan putri-putri saya, serta puncaknya ada pemasangan Bendera Hitam ISIS di dinding luar Rumah tinggal saya di Kota Suci Mekkah, sehingga saya ditangkap dan diborgol tangan mau punkaki serta ditutup mata dengan kain, lalu ditahan di sel penjara politik Saudi," pungkas Habib Rizieq.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya