Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Sekelompok Penambang Emas Jadi Sasaran Tentara Aljazair, Bocah 4 Tahun Ikut Tewas

SENIN, 10 MEI 2021 | 09:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Peristiwa berdarah terjadi di tambang emas di dekat kamp yang disebut Dakhla, berlokasi sekitar 100 km dari Tindouf.

Pada 4 Mei lalu, sekelompok penggali emas Sahrawi menjadi sasaran militer Aljazair. Di antara mereka terdapat anak berusia 4 tahun, dan pria muda berusia 20 tahun bernama Said Ahmed Salem Rguibi dari suku Rguibat Ahl Qassem. Mereka meninggal dunia akibat luka tembak dari baku hantam.

Selain melakukan pembunuhan sewenang-wenang, tentara Aljazair juga melakukan penangkapan 6 anak muda di kamp.


Lonjakan kekerasan oleh tentara Aljazair terhadap warga sipil di kamp-kamp Tindouf dijelaskan oleh fakta bahwa banyak anak muda Sahrawi tidak memiliki jalan lain selain menikmati pendulang emas bahkan dengan risiko kehilangan nyawa mereka di sana karena runtuhnya situs. dan dengan tidak adanya tim penyelamat.

Namun yang lebih serius lagi, risiko kematian berlipat ganda ketika tentara Aljazair mulai menghindar.

Asosiasi Sahrawi untuk Pembela Hak Asasi Manusia (ASADEH), mengecam dengan tegas tindakan kriminal baru tentara Aljazair ini.

Ini bukan pertama kalinya insiden serius semacam ini terjadi di Aljazair bagian selatan. Ringkasan dan eksekusi di luar hukum adalah hal biasa di kamp penahanan Tindouf.

Aljazair sendiri tidak peduli dan terus mengabaikan seruan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (OHCHR) untuk memastikan integritas fisik dari populasi kamp.

Laporan terbaru tentang efek ini baru-baru ini dikirim ke otoritas Aljazair dan ditandatangani oleh Pelapor Khusus untuk Hak Asasi Manusia migran, pelapor khusus untuk eksekusi ekstra-yudisial, ringkasan atau sewenang-wenang, dan pelapor khusus. tentang penyiksaan dan perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat

Sebagai pengingat, kejahatan keji telah dilakukan oleh tentara Aljazair pada Oktober 2020 terhadap dua penambang emas dari kamp-kamp Sahrawis di Tindouf yang diasingkan yang dibakar hidup-hidup di sumur prospek di Aljazair selatan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya