Berita

Pedagang beras di pasar/Net

Bisnis

Survei IDEAS: Saat Pandemi 51 Persen Keluarga Miskin Sulit Membeli Beras

SABTU, 08 MEI 2021 | 01:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kerawanan pangan menjadi krisis paling serius yang dihadapi keluarga miskin di masa pandemi.

Hal tersebut merupakan gambaran yang berhasil dipotret di dalam hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS).

Direktur IDEAS, Yusuf Wibisono mengatakan, hasil surveinya merupakan potret keluarga miskin di lima wilayah aglomerasi utama di Indonesia. Yaitu Jakarta Raya (Jabodetabek), Semarang  Raya, Surabaya Raya, Medan Raya dan Makassar Raya.


"Dari 1.013 responden, sebesar 72,8 persen mengaku pernah merasa khawatir tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan, 44,6 persen mengaku pernah makan lebih sedikit dari yang seharusnya karena tidak memiliki uang,” ujar Yusuf Wibisono dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/5).

Bahkan yang lebih memilukan menurut Yusuf, terdapat 20 persen respondennya yang mengaku pernah lapar tetapi tidak bisa makan karena tidak memiliki uang. Selalin itu, ada 10,7 persen yang mengaku pernah tidak makan sepanjang hari karena tidak memiliki uang.

Sementara itu, surveinya juga mencatat sebesar 80,8 persen responden mengaku bahwa keluarganya terdampak kebutuhan pangan akibat pandemi. Dari 819 responden yang terdampak ini, mayoritas mengaku tidak mampu atau sulit membeli daging, ikan, susu dan telur.


“Yang mengejutkan, 51,8 persen diantaranya mengaku mulai kesulitan membeli beras dan sembako,” ungkap Yusuf.

Dari 82,5 persen responden yang menyatakan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi, respon paling umum yang dilakukan keluarga miskin adalah beralih ke pangan yang lebih murah.

“Untuk memenuhi kebutuhan akan pangan mereka beralih ke pangan yang murah seperti mie instan dan tempe, mengurangi konsumi pangan hewani dan makanan non pokok, seperti daging, ikan, susu dan buah, hingga mengurangi frekuensi makan harian dan berutang untuk membeli makanan,” papar Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf menyebutkan respon krisis yang dihadapi masyarakat keluarga miskin. DI mana, mereka melakukan berbagai upaya untuk bertahan dalam pusaran pandemi. Misalnya mencari kegiatan ekonomi yang penghasilannya tidak menentu.


“Dari 61,9 persen responden yang menyatakan pekerjaan dan penghasilannya terdisrupsi oleh pandemi, respon paling banyak yang dilakukan keluarga miskin adalah mencari pekerjaan sampingan 32,7 persen mencari pekerjaan baru 28,1 persen, menjalankan usaha mandiri 20,6 persen hingga beternak dan berkebun 8,9 persen,”tutup Yusuf.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya