Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melepas ekspor Florikultura/Net

Politik

Apresiasi Pelepasan Ekspor Florikultura, Airlangga: Ini Bisa Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional

JUMAT, 07 MEI 2021 | 18:42 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Florikultura atau tanaman hias merupakan salah satu bagian dari subsektor hortikultura yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia memberikan peluang bisnis tanaman hias, baik untuk penyediaan kebutuhan dalam negeri maupun dunia yang pasarnya masih terbuka lebar.

Atas alasan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi pelepasan ekspor program florikultura dan benih sayuran dengan menghadiri acara pelepasan ekspor florikultura di Minaqu Home Nature, Jungle Fest Bogor, Rabu kemarin (6/5). Airlangga didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Perwakilan Pemerintah Kota Bogor, dan Pimpinan DPRD Kabupaten Bogor.

Menurutnya, ekspor ini bisa untuk mempercepat program pemerintah dalam upaya pencapaian pemulihan ekonomi nasional.

Dia mengurai bahwa global market value tanaman hias mencapai nilai 22,329 miliar dolar AS. Angka ini lebih tinggi jikadibandingkan kopi dan teh. Hanya saja, Indonesia baru memenuhi ceruk pasar dunia sebesar 0,1 persen.

Potensi besar Indonesia tidak hanya ekspor tanaman hias, tapi juga benih sayuran. Hampir semua produk sayuran di Indonesia punya potensi pasar di luar, terutama di Asean seperti Malaysia dan Thailand.

Beberapa komoditas yang cukup banyak permintaannya antara lain kangkung, tomat, buncis, labu, dan kacang panjang. Namun permintaan ekspor lebih luas daripada segi produksi.

“Ke depan untuk peningkatan ekspor benih bisa ditingkatkan kerjasama beberapa perusahaan benih di Indonesia untuk membuka pasar ekspor dan promosi bersama ke luar negeri dengan fasilitasi pemerintah,” ujar Menko Airlangga.

Pengembangan agribisnis tanaman hias dan benih sayuran ini diyakini Airlangga akan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru di setiap elemen rantai pasok, termasuk di dalamnya adalah pengembangan dan perbanyakan bibit berteknologi melalui kultur jaringan.

“Selain itu, inovasi teknologi, pengembangan lahan produksi, standarisasi dan sertifikasi produk perlu ditingkatkan dan menjadi fokus utama,” sambungnya.

Ketua umum Partai Golkar ini mengurai bahwa secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Maret 2021 mencapai 48,90 miliar dolar AS atau meningkat 17,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.

Kinerja ekspor pada Maret 2021 mencapai 18,35 miliar dolar AS, yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan hampir melampaui posisi tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu nilai ekspornya sebesar 18,64 miliar dolar AS.

“Sektor pertanian telah memberikan kontribusi positif sebesar 2,15 persen di bulan Maret. Ekspor pertanian secara kumulatif pada Januari hingga Maret 2021 sebesar 1,05 miliar dolar AS, mengalami kenaikan sebesar 14,29 persen terhadap periode yang sama pada tahun 2020,” lanjut Airlangga.

Sementara nilai ekspor florikultura pada tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 nilai ekspor sebesar 12,07 juta dolar AS, tahun 2019 sebesar 13,53 juta dolar AS (naik 12,1 persen) dan pada tahun 2020 naik cukup signifikan menjadi sebesar 19,98 juta dolar AS.

Dalam pelepasan ini, Menko Airlangga turut menyampaikan arahan dari Presiden Jokowi pada acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) bahwa inisiasi Closed Loop perlu terus dikembangkan terutama dalam rangka pengembangan kemitraan dari hulu ke hilir. Kemitraan Closed Loop perlu untuk meningkatkan produktifitas.

Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank terus memberikan dorongan berupa bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berorientasi Ekspor bagi usaha berorientasi ekspor termasuk juga usaha rintisan ekspor dengan maksimal omzet sebesar Rp50 miliar.

“Saya ucapkan apresiasi dan selamat atas keberhasilan Menteri Pertanian yang terus mendorong ekspor florikultura dari Indonesia,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya