Berita

Mensos Tri Rismaharini usai malporkan data ganda penerima Bansos/Net

Politik

Ungkap Data Ganda Penerima Bansos, Risma Seperti Ungkap Bobroknya Kinerja Juliari Batubara

MINGGU, 02 MEI 2021 | 23:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Diungkapnya 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (Bansos) oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini dianggap sebagai upaya mempertontonkan ketidakberesan kinerja Juliari Peter Batubara yang berasal dari partai yang sama, yaitu PDIP.

"Dengan diungkapnya 21 juta data ganda oleh Risma sama dengan mengungkap bobroknya Menteri sebelumnya (Juliari) atau justru mempertontonkan kitidakberesan kinerja Kemensos sendiri," ujar Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/5).

Menurut Saiful, ketidakberesan kinerja di Kementerian Sosial (Kemensos) maupun kinerja Juliari tersebut dapat dianggap menjadi skandal yang membuat Bansos bisa menjadi bancakan jika banyaknya data ganda tersebut.


"Jangan sampai justru dengan adanya data ganda justru dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Saya kira KPK harus tetap mengawasi dana Bansos ini," pungkas Saiful.

Kementerian Sosial (Kemensos) telah menonaktifkan 21 juta lebih data ganda penerima bantuan sosial (bansos).

Menteri Sosial, Tri Rismaharini melaporkan hasil perbaikan data penerima Bansos kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Alhamdulillah sesuai janji saya, April, saat itu kami bisa menyelesaikan untuk perbaikan datanya. Dan hasilnya adalah seperti sudah saya sampaikan, 21 (juta) data itu ganda dan kami tidurkan," ujar Risma kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (30/4).

Dengan adanya 21 juta data lebih di nonaktifkan, Kemensos meminta daerah-daerah untuk melakukan usulan data tambahan untuk bisa diberikan bantuan yang tidak terdata di data kependudukan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya