Berita

Kedutaan Besar AS di Havana /Net

Dunia

Pemerintah AS Selidiki Serangan Misterius Sindrom Havana Di Dalam Negeri

SABTU, 01 MEI 2021 | 10:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Senator AS mengatakan bahwa pemerintah sedang menyelidiki peningkatan nyata dalam serangan energi terarah misterius yang dijuluki 'sindrom Havana', di tengah laporan baru dari insiden yang berpotensi merusak otak tersebut di dalam negeri.

Senator Demokrat Mark Warner dan Republikan Marco Rubio, yang memimpin Komite Intelijen Senat, mengeluarkan pernyataan tersebut pada Jumat (30/4) waktu setempat. Pernyataan itu menyusul dua laporan media yang mengatakan serangan yang diduga sebagai 'sindrom Havana' telah terjadi di Washington, termasuk di luar Gedung Putih, dan di Miami, Florida.

"Selama hampir lima tahun, kami telah mengetahui laporan serangan misterius terhadap personel pemerintah Amerika Serikat di Havana, Kuba dan di seluruh dunia," katanya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (1/5).

"Pola menyerang sesama warga yang melayani pemerintah kami tampaknya meningkat," lanjutnya.

Sindrom Havana adalah serangkaian tanda dan gejala medis yang dilaporkan oleh staf kedutaan besar Amerika Serikat dan Kanada di Kuba sejak akhir 2016. Serangan yang masih belum terjelaskan itu telah menyebabkan penyakit dan bahkan kerusakan otak pada diplomat AS dan pejabat intelijen di Kuba, China, Rusia, dan negara lain.

Moskow diduga ada di belakang mereka, meski mekanismenya belum dijelaskan. Para ilmuwan berteori bahwa serangan muncul dari gelombang mikro berdenyut.

Awal pekan ini CNN, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, mengatakan badan-badan federal sedang menyelidiki insiden November 2020 di Gedung Putih Ellipse di mana seorang staf dewan keamanan nasional sakit.

Setahun sebelumnya, menurut laporan, pejabat Gedung Putih lainnya melaporkan merasakan beberapa gejala saat berjalan-jalan dengan anjingnya di pinggiran Washington di Arlington.

Politico
juga melaporkan hari Jumat bahwa penyelidik pemerintah sedang memeriksa dugaan serangan terhadap personel AS di Miami tahun lalu.

Mereka yang terkena dampak mengalami gejala serupa yang dilaporkan dalam kasus asli yang menimpa diplomat AS di Havana pada tahun 2016.

Sejak serangan pertama dilaporkan di Kuba, dan setelah itu di China, para ilmuwan dan dokter memperdebatkan sebab dan akibat, tanpa kesimpulan yang seragam.

CNN mengatakan beberapa anggota Kongres telah diberitahu tentang insiden terbaru dalam briefing intelijen tertutup.

Baik Gedung Putih maupun Direktur Intelijen Nasional Avril Haines tidak membantah laporan tersebut ketika diinterogasi minggu ini.

Haines mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa dia tidak dapat membahas masalah ini secara terbuka karena menyangkut informasi rahasia.

Warner dan Rubio mengatakan mereka menyambut baik penyelidikan baru oleh CIA atas insiden tersebut, mencatat bahwa penting "untuk lebih memahami teknologi di balik senjata yang bertanggung jawab atas serangan ini."

"Pada akhirnya kami akan mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap personel Amerika dan akan meminta pertanggungjawaban mereka," kata mereka.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya