Berita

Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno bersama Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman lakukan upacara penghormatan untuk kru KRI Nanggala 402/KBRI Berlin

Dunia

Jerman Berikan Penghormatan Terakhir Bagi Kru KRI Nanggala 402, Asosiasi Awak Kapal Selam: Mereka Brothers In Arms Bagi Kami

JUMAT, 30 APRIL 2021 | 06:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengundang simpati dan duka mendalam masyarakat internasional termasuk Jerman. Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman (Verband Deutscher Ubootfahrer/ VDU) menggelar upacara peletakan karangan bunga di Monumen Kapal Selam di kota Möltenort, Jerman, Kamis (29/4).

Penghormatan terakhir kepada kru KRI Nanggala ini dihadiri oleh Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Konjen RI Frankfurt, Ardian Wicaksono, Atase Pertahanan RI Berlin Rio Hendrawan, tiga peserta Sesko dari Indonesia, serta Delegasi Task Force RI MCMV Lemwerder.

Upacara juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Presiden dan Dewan Pengurus Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman, Presiden Perkumpulan Angkatan Laut Jerman, Dewan Pengurus dan Anggota Korps Kapal Selam Kiel, Komandan Armada Misi, Komandan Skuadron Kapal Selam, dan CEO Perusahaan ThyssenKrupp Marine System.

Michael Setzer, Presiden Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman, menyampaikan duka cita dalam pidatonya.

“Kami merasa kehilangan atas kepergian sahabat-sahabat kami. Sebagai sesama awak kapal selam, kami sadar tugas yang kami emban penuh dengan resiko dan bahaya. Segiat apa pun kami berlatih, dan secanggih apa pun peralatan yang digunakan, namun kecelakaan adalah hal yang tidak bisa dihindari,” ujarnya, seperti dikutip dari rilis KBRI Berlin.  

Michael Setzer mengatakan bahwa anggota Asosiasi Awal Kapal Selam Jerman telah memiliki hubungan kolega dan pribadi yang dekat dengan kru Nanggala 402. Bahkan di antara kru Nanggala 402 yang mengalami musibah naas tersebut, dua tahun lalu sempat mengikuti program Pendidikan di Angkatan Laut Jerman dan masih terus menjalin kontak erat.

“Mereka layaknya Brothers in Arms bagi kami,“ tambahnya.

Pada saat upacara, gerimis turun. Nuansa duka semakin terasa di bawah suhu dingin 7 derajat celsius dan iringan terompet yang melantunkan lagu “Ich hatte einen Kameraden“ (“Saya memiliki seorang sahabat”). Lagu ini biasa mengiringi prosesi penghormatan terakhir bagi tentara yang gugur dalam tugas.

Dubes Oegroseno, yang juga penerima brevet kehormatan surveyor dari Pushidros TNI AL, mengapresiasi inisiatif Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman untuk menyelenggarakan upacara peletakan karangan bunga ini.

“Atas nama Pemerintah Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, para keluarga korban, saya mengucapkan terimakasih atas solidaritas tinggi dari Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman. Ini adalah satu-satunya upacara penghormatan bagi para pahlawan yang gugur, yang digelar di luar Indonesia. Acara ini menunjukkan hubungan yang erat di bidang pertahanan, kerjasama Angkatan Laut dan people to people dalam konteks kemiliteran antara Indonesia dan Jerman," katanya.

Monumen Kapal Selam di Möltenort Heikendorf. Monumen ini dibangun untuk menghormati para kru kapal selam Jerman yang gugur pada Perang Dunia I dan II. Monumen ini kemudian secara rutin menjadi simbol penyelenggaraan penghormatan tertinggi kepada seluruh kru kapal selam Jerman yang gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Mereka yang gugur telah memberikan tauladan keberanian, loyalitas, chivalry dalam mengemban tugas kepada kita. Doa kita bersama untuk mereka," ujar Oegroseno.  

Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, juga telah menyampaikan belasungkawa dan penghormatannya kepada seluruh kru yang menjadi korban

"Hari ini, hati saya bersama keluarga dan teman-teman para pelaut Indonesia yang menjadi korban tenggelamnya kapal Nanggala 402." tulisnya di Twitter, seraya menandai akun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Saya turut berbela sungkawa kepada Menteri Pertahanan @Prabowo dan TNI."

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya