Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Membayangkan 53 Awak KRI Nanggala Subsunk Di Kedalaman 838 Meter, Danseskoal Emosional

SELASA, 27 APRIL 2021 | 14:40 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tenggelamnya KRI Nanggala 402 dikarenakan faktor alam, tak bisa dianggap remeh.

Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal), Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menyampaikan, dalam kasus tenggelamnya KRI Nanggala-402, faktor alam yakni gelombang bawah laut yang cukup kencang memungkinkan kapal itu subsunk.

"Nah sekarang ini, karena internal wave, itu adalah keadaan alam. Kalau sudah terbawa arus sub begini apa yang dapat kita laksanakan? Enggak ada yang mampu untuk kita menggunakan keselamatan apapun, enggak bisa. Ingat dayanya 2 juta sampai 4 juta kubik, mampukah untuk melawan itu? Mampukah?” papar Danseskoal sedikit emosional saat menceritakan tenggelamnya KRI Nanggala-402 saat jumpa media, Selasa (27/4).


Ia kemudian memeragakan kondisi kapal yang berhadapan dengan gelombang bawah laut yang cukup kencang.

"Kalau begini (miring 45 derajat, red) bagaimana posisi personelnya kita? Apakah diam di tempatnya masing-masing? Ingat saat itu mereka masih terjaga semua, jam 3.30 itu di pos masing-masing. Maaf ini saya menggebu-gebu karena saya pernah merasakan bagaimana,” urainya berkaca-kaca.

“Saya enggak mau anak buah saya digini-ginikan karena kesalahan mereka, enggak mau saya. Ingat pukul 3.30 mereka masih di posnya masing-masing karena kapalnya posisi menyelam untuk penembakan, belum menembak kapalnya,” jelasnya.

Iwan dapat merasakan para awak KRI Nanggala dalam posisi terjaga di pos masing-masing di dalam kapal selam buatan Jerman tersebut. Namun dalam kondisi darurat tersebut Iwan tak kuasa membayangkan puluhan kru harus bertarung melawan arus.

"Kalau dia sudah bergerak begini bagaimana posisi anak-anak ini? Gelundung semua pak, semua pasti akan terbawa ke sini (bagian belakang kapal), sempatkah dia untuk menyelamatkan diri? Saat itu posisinya untuk mengembus tanki tahan tekan sampai seberapa kuat untuk menahan internal solitary wave (gelombang arus bawah) ini yang diakibatkan segitu besarnya, nah ini mungkin bisa dilihat,” ucapnya.

"Saya bisa merasakan bagaimana adik-adik kami rasakan semua, karena saya juga pernah merasakan bagiamana rasanya jatuh. Ingat kalau 800 meter itu berarti tidak sampai satu menit untuk turun ke bawah,” imbuhnya.

Di kedalaman 800 meter tersebut, secara otomatis seluruh awak kapal akan menggelinding ke bagian bawah dari ketinggian 90 meter. Padahal kapal itu mampu bertahan di arus gelombang bawah laut hanya sekitar 180 an meter.

"Saya pun tidak mau bicara lebih jauh ke situ, karena saya bisa merasakan bagaimana suffernya mereka merasakan itu, ya. Kita enggak mudah mengawaki itu. Mungkin yang enggak pernah merasakan mungkin gampang untuk ngomong, tapi kami yang sudah merasakan bagaimana jatuhnya kapal, bahkan kami latihan untuk kapal 209 1400 di Korea kami latihan sambil begini-begini (miring, red) kami tahu bagaimana untuk melatihkan itu,” tegasnya menutup.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya