Berita

Kerumunan di Kesawan City Walk yang terekam CCTV milik Dishub Kota Medan/Repro

Politik

Buntut Kerumunan Di Kesawan City Walk, GMKI Medan Minta Kapolri Panggil Bobby Nasution

SELASA, 27 APRIL 2021 | 11:19 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kerumunan masyarakat yang kembali terjadi di Kesawan City Walk (KCW) pada Sabtu lalu (24/4) tentu memicu kekhawatiran kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Medan.

Faktanya, Kota Medan kini telah kembali masuk zona merah, setelah sempat turun ke zona oranye.

Untuk itu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan meminta Kapolri untuk memanggil Walikota Medan, Bobby Nasution, terkait kerumunan massa di kawasan KCW.


"GMKI Medan menilai Walikota Medan telah mengabaikan Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara per tanggal 20 April hingga 3 Mei 2021. Hal ini jelas terjadi pada Sabtu (24/4) hingga pukul 23.00 kawasan Kesawan masih ramai pengunjung," ujar Ketua GMKI Medan, Meliana Gultom, Senin (26/4).

Ia menilai Pemkot Medan telah mengabaikan penegakan prokes yang ditetapkan pemerintah terkhusus PPKM yang diberlakukan Pemprov, hingga kini Kota Medan kembali masuk ke zona merah.

"Untuk mempertanggung jawabkan kerumunan di Kawasan Kesawan City Walk, GMKI Medan meminta Kapolri untuk memanggil Walikota Medan karena telah melakukan pembiaran kerumunan massa hingga Kota Medan kembali menjadi zona merah Covid 19," pinta Meliana, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Meliana juga tegas menyempaikan, agar peraturan yang dikeluarkan oleh Pemrov Sumut dilakukan dengan konsisten tanpa pengecualian. Karena hal tersebut memberikan dampak pada peningkatan pandemi virus Covid-19.

Lantaran protokol kesehatan saja belum tentu dilakukan untuk menjaga diri sendiri, keluarga, bahkan masyarakat kota Medan.

Dalam upaya menanggulangi Covid-19 seharusnya pemerintah lebih gencar untuk peningkatan kinerja yang sedang berlangsung. Baik melalui upaya pencegahan secara langsung (primary prevention) yakni vaksinasi dan treatment, juga penanggulangan dengan upaya pencegahan tidak langsung (primordial prevention) seperti regulasi, 3 M, dan surveillance (3T).

"Ini harus dievaluasi dan harus meningkatkan edukasi kepada masyarakat bahwa penting untuk melakukan pencegahan, penanggulangan bersama-sama," pungkasnya.

Data yang ditunjukkan Pemkot Medan di laman resmi mereka per Senin (26/4), kasus positif Covid-19 telah mencapai 13.947 kasus. Hal ini disinyalir akibat masih banyaknya pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang dilakukan masyarakat.

Seperti saat muncul kerumunan massa di Kesawan City Walk akhir pekan lalu. Membuat Kota Medan kembali masuk zona merah Covid-19 setelah sempat turun menjadi zona oranye.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya