Berita

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni/Net

Politik

Pimpinan Komisi III: Sesuai Kondisi, Keputusan Imigrasi Stop Visa Bagi Warga India Sangat Tepat

SABTU, 24 APRIL 2021 | 17:46 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM secara resmi menetapkan larangan masuknya warga negara India ke Indonesia. Hal ini seiring dengan semakin tingginya angka penularan Covid-19 di negara tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, langkah yang diambil imigrasi ini sudah tepat dan cepat.

“Keputusan untuk melarang warga negara India masuk ke Indonesia merupakan langkah tepat, karena kita lihat kondisi Covid-19 di sana sedang parah-parahnya," ujar Sahroni dalam keterangannya, Sabtu (24/4).


"Jadi memang lebih baik dihentikan saja izin masuknya, daripada kita terima lalu dikarantina di sini, itu lebih riskan,” imbuh legislator Partai Nasdem ini.

Lebih lanjut, Sahroni juga menyebutkan, bahwa kondisi penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri saat ini juga masih berlangsung, maka sangat wajar jika Indonesia menolak dulu masuknya WNA dari negara-negara dengan angka Covid-19 yang tinggi.

“Kita juga saat ini tengah berjuang melawan Covid-19, dan banyak juga kan negara lain yang berhati-hati dengan kedatangan warga kita ke negaranya. Jadi wajar saja jika kita menghentikan dulu pemberian izin masuk buat negara lain yang kasusnya tinggi, karena kita tak mau ada penularan yang makin parah di Indonesia,” jelasnya.

Dia juga mengingatkan imigrasi untuk selalu cekatan dan memperbaharui data terkait kondisi Covid-19 di luar negeri, sehingga mereka bisa mengambil kebijakan dengan cepat dan tepat.

“Saya juga kembali ingatkan agar imigrasi harus selalu cekatan dalam mengupdate kasus Covid-19 di negara lain, sehingga mereka bisa mengambil kebijakan seperti ini secara cepat dan tepat,” demikian Sahroni.

Populer

Stop Sensasi Energi: Negara Harus Tegas soal Bahan Bakar “Bobibos”

Selasa, 11 November 2025 | 21:37

Aspri Hotman Paris Mangkir dari Panggilan KPK

Jumat, 14 November 2025 | 18:42

Pelajaran dari Taipei-Taichung: Rasionalitas yang Hilang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jumat, 07 November 2025 | 14:51

Dua Wajah Sherly

Senin, 10 November 2025 | 08:15

Analisis Hukum Normatif atas Kasus Delik Ijazah Jokowi

Senin, 10 November 2025 | 01:36

Dalang Jokowi dan Bobby Nasution Mainkan Wayang KPK

Jumat, 14 November 2025 | 12:59

Guru Abdul Muis: Presiden Prabowo Seorang Patriot yang Humanis

Kamis, 13 November 2025 | 16:31

UPDATE

Baret Ungu Panglima TNI

Selasa, 18 November 2025 | 04:03

DPRD Kota Bogor Terima Draft RAPBD 2026, Banggar Langsung Tancap Gas

Selasa, 18 November 2025 | 03:37

Anak Legislator Kuasai 41 SPPG di Sulsel, BGN: Tak Boleh Monopoli!

Selasa, 18 November 2025 | 03:17

Empat ODGJ di Panti Sosial Diduga Jadi Korban Kekerasan

Selasa, 18 November 2025 | 03:02

Polisi Tidak Boleh Berpihak dalam Kasus Roy Suryo Cs vs Jokowi

Selasa, 18 November 2025 | 02:25

Adityawarman Ucapkan Hari Ayah dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Bogor

Selasa, 18 November 2025 | 02:17

PMII Gelar Tasyakuran Gus Dur dan Syaikhona Kholil Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Selasa, 18 November 2025 | 02:07

Jenderal Agus Subiyanto Sah Jadi Warga Kehormatan Marinir

Selasa, 18 November 2025 | 01:38

Lembaga Dewan Adat Bukan Penentu Raja Solo

Selasa, 18 November 2025 | 01:27

Sekelas UGM Balas Surat Resmi Permohonan Ijazah Jokowi Tanpa Kop

Selasa, 18 November 2025 | 01:11

Selengkapnya