Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Terjebak Kasus Voice Phising Di Korsel, Mahasiswa Indonesia Butuh Bantuan Sewa Pengacara

SELASA, 20 APRIL 2021 | 22:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang mahasiswa asal Indonesia yang terjebak kasus voice phising di Korea Selatan akan menghadapi sidang lanjutan.

MRAP alias MRA alias A akan menghadapi sidang pada 11 Mei untuk dugaan keterlibatannya dalam kejahatan transaksi elektronik voice phising.

Ia ditangkap pada 21 Januari lalu setelah mendapatkan pekerjaan paruh waktu untuk mengirimkan uang cash yang kemudian diketahui sebagai hasil kejahatan voice phising.


Mahasiswa yang tengah menempuh studi master dan doktoralnya dengan beasiswa di Sung Kyung Kwan University ini hanya mengetahui uang tersebut sebagai uang bisnis.

Hingga akhirnya ia ditangkap dan ditahan di Penjara Chungcheon.

Menurut orangtua MRAP, terakhir komunikasi dilakukan pada 12 Januari. MRAP sendiri baru memulai pekerjaan paruh waktunya pada 17 Januari.

Setelah mengetahui anaknya tejerat kasus tersebut, orangtua MRAP kemudian menghubungi pihak Kedutaan Besar RI di Seoul. Pasalnya kasus putranya tersebut tidak mendapatkan perhatian lebih dari pihak pengacara yang disediakan oleh otoritas Korea Selatan.  

"Terus saya hubungi pihak kedutaan (untuk) minta tolong karena lawyer-nya itu kurang peduli," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/4).

Menurut seorang rekan MRAP, pengacara yang didapat merupakan pro bono yang menangani banyak kasus, sehingga kasus MRAP tidak menjadi perhatian lebih.

Sebelum menjalani sidang pertama pada 5 April, pihak MRAP sempat berupaya untuk menyewa pengacara. Namun karena terkendala biaya, maka hal tersebut tidak dilakukan.

"Ternyata pengacara yang mau disewa itu biayanya mahal sekali, 7 juta won," ucap dia.

Saat ini, orangtua MRAP tengah berupaya untuk mencari bantuan dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB). MRAP sendiri merupakan alumni Teknik Material ITB 2019.

Sementara itu, Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu MRAP

"Kami sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait. Kami akan maksimal memberikan bantuan kepada MRAP. Adalah kewajiban IA ITB memberikan bantuan untuk alumni dimanapun mereka berada," ujarnya pada Senin (19/4).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya