Berita

Loujain al-Hathloul/Net

Dunia

Aktivis Perempuan Saudi Loujain Al-Hathloul Dianugerahi Penghargaan Hak Asasi Tertinggi Eropa

SELASA, 20 APRIL 2021 | 07:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aktivis Saudi Loujain al-Hathloul pada Senin (19/4) waktu setempat, dianugerahi penghargaan Hak Asasi Manusia Vaclav Havel, sebuah penghargaan tertinggi hak asasi di Eropa.

Itu diberikan sebagai pengakuan atas perjuangan membela hak-hak perempuan di kerajaan, termasuk upayanya untuk mengakhiri larangan mengemudi.

Hadiah Hak Asasi Manusia Vaclav Havel, yang dinamai berdasarkan nama mantan pembangkang Ceko yang kemudian menjadi presiden, diberikan setiap tahun atas tindakan masyarakat sipil dalam membela hak asasi manusia oleh Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE).

“Hathloul adalah salah satu pemimpin gerakan feminis Saudi, yang telah berkampanye untuk mengakhiri sistem perwalian laki-laki, serta larangan Saudi terhadap perempuan mengemudi, dan untuk perlindungan yang lebih besar bagi perempuan yang menghadapi pelecehan di Kerajaan,” kata PACE dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Senin (19/4).

“Dukungan internasional adalah satu-satunya cara kami dapat mengungkap ketidakadilan di negara saya dan melindungi para korban,” kata saudara perempuannya Lina saat dia menerima penghargaan dan hadiah 60.000 euro (72.000 dolar AS) pada upacara yang digelar secara virtual tersebut.

“Selama bertahun-tahun, rezim Saudi telah mencoba untuk menodai citranya, untuk menghapus dukungan apa pun untuknya, dan membuatnya dilupakan. Tetapi semakin banyak waktu berlalu, semakin Loujain membuktikan kepada dunia betapa sangat berani, ulet, dan terikat pada nilai-nilainya dia,” tambahnya.

Hathloul yang saat ini berusia 31 tahun, ditahan pada Mei 2018 bersama sekitar selusin aktivis perempuan lainnya –- hanya beberapa minggu sebelum larangan mengemudi bagi perempuan dicabut oleh Kerajaan.

Desember lalu, pengadilan menjatuhkan Hathloul hukuman penjara lima tahun delapan bulan atas tuduhan kejahatan terkait terorisme, tetapi hukuman yang ditangguhkan sebagian - dan waktu yang sudah dijalani - menyebabkan pembebasannya lebih awal pada bulan Februari lalu.

Setelah keluar dari penjara, dia tetap dalam masa percobaan dan dilarang meninggalkan Arab Saudi selama lima tahun. Pada bulan Maret, dia kalah dalam banding pengadilan terhadap hukuman tersebut dan pembatasan yang diberlakukan terhadapnya, termasuk larangan perjalanan.

Keluarga Hathloul menuduh aktivis tersebut mengalami penyiksaan dan pelecehan seksual dalam penahanan, klaim yang berulang kali ditolak oleh pengadilan Saudi.

Sementara beberapa aktivis yang ditahan bersama dengan Hathloul telah dibebaskan sementara, beberapa lainnya tetap dipenjara atas apa yang oleh para pegiat digambarkan sebagai tuduhan tidak jelas.

Penahanan tersebut menyoroti catatan hak asasi manusia kerajaan, sebuah monarki absolut di mana kendali sehari-hari secara luas diyakini berada di tangan Putra Mahkota yang kontroversial, Mohammed bin Salman.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Kementerian BUMN Rombak Susunan Direksi ID FOOD

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:47

Agar Ekonomi Indonesia di Triwulan II Tetap Tumbuh, DPR Ingatkan untuk Lakukan Hal Ini

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:35

Dukung Penuh Pengurus LP3KN, Menag RI Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:34

Iuran BPJS Tidak Berubah Meski Sistem Kelas Dihapus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:14

Resmi, Massimiliano Allegri Bukan Lagi Pelatih Juventus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:12

Ayah Mendiang Eki Doakan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Segera Ditangkap

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:54

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan IKN

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:35

Percetakan di Banda Aceh Meringis jadi Korban Janji Manis Caleg

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:16

Hendropriyono: Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Sabtu, 18 Mei 2024 | 05:55

Selengkapnya