Berita

Selandia Baru mulai melakukan uji coba aplikasi pemantauan yang dirancang untuk mendeteksi Covid-19/Net

Dunia

Selandia Baru Ujicoba Aplikasi Peringatan Dini Covid-19 Di Perbatasan

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 17:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Selandia Baru mulai melakukan uji coba aplikasi pemantauan yang dirancang untuk mendeteksi Covid-19, bahkan sebelum pengguna menunjukkan gejala infeksi virus yang terlihat.

Aplikasi yang disebut dengan "elarm" itu diujicobakan pada pekerja perbatasan Selandia Baru mulai hari ini (Kamis, 15/4).

Aplikasi ini terhubung ke perangkat yang dapat dikenakan seperti pelacak kebugaran dan jam tangan pintar. Aplikasi ini menggunakan kecerdasan buatan untuk memeriksa variabel seperti detak jantung dan suhu seseorang untuk mengetahui tanda-tanda Covid-19.


Pengembang aplikasi tersebut, Detamine yang juga berbasis di Selandia Baru, mengklaim bahwa aplikasi ciptaan mereka dapat mendeteksi virus corona dengan akurasi 90 persen hingga tiga hari sebelum munculnya gejala seperti batuk, kesulitan bernapas, dan kelelahan.

Sementara itu, Departemen Kesehatan Selandia Baru mengklaim bahwa sistem tersebut dapat memberikan peringatan dini yang vital bagi pekerja di perbatasan yang menghadapi risiko paling besar terpapar virus corona.

"Jika aplikasi elarm memenuhi potensinya, itu mungkin memberikan pemberitahuan awal kepada tenaga kerja perbatasan kritis kami jika mereka menjadi tidak sehat," kata wakil direktur kesehatan Selandia Baru Shayne Hunter.

"Itu berarti mereka dapat mengambil tindakan yang sesuai seperti mengisolasi diri dan diuji untuk Covid-19," sambungnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Hunter menyebut, sekitar 500 pekerja perbatasan akan mengambil bagian dalam uji coba aplikasi selama sebulan.

Teknologi tersebut menggunakan kecerdasan buatan untuk menetapkan dasar kesehatan bagi setiap pengguna, lalu memberi tahu mereka jika ada perubahan fisiologis yang konsisten dengan Covid-19.

Pemerintah mengatakan privasi para pekerja perbatasan dijamin dan hanya mereka yang memiliki akses ke data kesehatan mereka sendiri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya