Berita

Gubernur Jatim, Khofifah saat meninjau terdampak gempa di Blitar/Ist

Nusantara

Dapat Bantuan Dari BNPB, Khofifah Minta Korban Terdampak Gempa Malang Divalidasi

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 00:26 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gubernur Jatim Khofifah terus meninjau lokasi terdampak gempa 6,1 magnitude yang terjadi beberapa hari lalu.

Kali ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten dan Kota Blitar, Rabu (14/4).

Khofifah meminta agar proses identifikasi, pendataan, dan validasi rumah rusak kategori berat, sedang, dan ringan termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial segera dilakukan dengan cepat.


Khofifah berharap, dalam waktu sepekan ini proses identifikasi dan validasi tersebut dapat selesai.

Terakhir Khofifah mengunjungi rumah sakit Mardi Waluyo Kota Blitar yang juga terdampak gempa Sabtu (10/4) lalu.

Ia mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo bahwa pemerintah pusat akan memberi stimulan untuk rumah yang kategori rusak berat sebesar Rp 50 juta di luar ongkos pengerjaannya.

Selain itu, BNPB akan memberikan bantuan Rp 24 juta untuk rumah rusak sedang dan rusak ringan Rp 10 juta.

"Jadi selama proses menunggu ini kami minta proses identifikasi dan validasi ini selesai dalam waktu sepekan untuk selanjutnya kita sampaikan ke BNPB data-datanya,” katanya.

Atas dasar itu, Khofifah meminta agar proses identifikasi dan validasi ini segera disebarluaskan dan diumumkan kepada masyarakat baik melalui pengumuman yang ditempel di Balai Desa, sampai dengan RT/RW.

“Apakah kategori kerusakannya seperti hasil validasi atau tidak, masyarakat bisa mengecek sendiri apakah benar rumahnya masuk kategori ringan, sedang atau berat. Supaya kita dapat meneruskan ke BNPB data yang sudah final sehingga harapannya dapat segera diproses bantuannya,” ungkapnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya