Berita

Anies dan Ganjar berpotensi jadi jagoan Nasdem di 2024/Net

Politik

Anies-Ganjar Berpotensi Diusung Nasdem, Pengamat: Salah Satu Harus Jadi Kader

SENIN, 05 APRIL 2021 | 17:50 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Potensi diusungnya Prabowo Subianto-Puan Maharani sebagai wujud koalisi PDI Perjuangan dan Partai Demokrat akan membuat Partai Nasdem memilih keluar dari koalisi.

Apalagi, Nasdem juga dinilai bakal menjagokan Anies Baswedan untuk diduetkan dengan Ganjar Pranowo yang berat untuk menyaingi Puan sebagai sesama kader PDIP.

Sebagian kalangan berpendapat, jika Anies Baswedan jadi diusung Nasdem dan Ganjar yang memiliki elektabilitas tinggi tidak diusung PDIP, maka keduanya akan masuk dalam kalangan profesional bukan kader partai.

Namun demikian, Nasdem kecil kemungkinan untuk mengusung capres cawapres yang keduanya dari kalangan profesional, lantaran harus melewati konvensi dan berkoalisi dengan parpol lain dalam menghimpun kekuatan menuju Pilpres 2024 mendatang.

Karena itu, menurut pengamat politik Dedi Kurnia Syah, salah satu calon harus menjadi kader partai politik, agar bisa diusung dan partai tidak rugi terlalu banyak.

"Rasionalisasinya jika Nasdem mengusung Anies-Ganjar, maka salah satunya perlu menjadi kader Nasdem. Anies Baswedan bukan persoalan jika harus berlabuh di Nasdem, juga Ganjar tidak akan sulit berganti Parpol jika memang elektabilitasnya tidak diakomodir oleh PDIP,” ucap Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/4).

"Tetapi ini bukan perkara sesederhana itu, tentu ada bargaining power yang lazim untuk dapat mengusung Ganjar, karena jika PDIP tidak mengusungnya tetap saja ia akan dipertahankan berada di kubu Megawati tentu tentu dengan tawaran-tawaran yang tidak kecil,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ini.

Dedi pun mengatakan, elektabilitas Ganjar tinggi di sejumlah lembaga survei. Sehingga memiliki daya tawar dan menarik untuk dilamar parpol lain.

"Bagaimanapun, muara politik kita masih mengacu pada elektabilitas, sehingga Ganjar seharusnya memang punya daya tawar bagi Parpol lain, ini jika memang PDIP tidak akomodatif,” demikian Dedi Kurnia Syah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya