Berita

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Muria Sakti Simbolon/Net

Politik

Keluar Negeri Tanpa Dokumen, Politisi PDIP Menduga Ada Main Mata Lukas Enembe Dan Pemerintah

SABTU, 03 APRIL 2021 | 02:35 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Aksi Gubernur Papua Lukas Enembe menuju Papua Nugini tanpa dokumen keimigrasian dan menggunakan ojek dengan alasan untuk terapi kaki menjadi sorotan.

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Muria Sakti Simbolon mengatakan, seharusnya sebagai pejabat daerah, Lukas harus mentaati aturan yang berlaku, dan tidak boleh seenaknya keluar masuk Indonesia.

"Tentu apapun alasannya kan kita bisa menegakkan aturan kepada setiap pejabat pemerintah,” kata Effendi ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (2/4).

Terapi kaki, kata Effendi, hanya alasan semata. Menurutnya, ada hal lain yang dilakukan Lukas Enembe keluar negeri.

"Tapi memang saya lihat Lukas ini banyakan di luar negeri dibandingkan di dalam negeri ya. Dia kebanyakan ada hobi, hobinya main judi saya lihat di luar. Bukan hanya alasan kesehatan, informasi yang kita dapat juga dia sering bermain di tempat-tempat perjudian di Singapura, itu dulu ya dan ini seringkali terjadi,” jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menduga ada main mata antara Lukas Enembe dan pejabat pemerintah. Menurutnya, Lukas dikenal cukup licin untuk ditangkap dan diperkarakan terkait tindakannya yang melawan hukum.

“Pemerintah dalam tanda petik bermain mata juga, mungkin dia (Lukas) juga menjembatani para OPM itu ya. Waktu kasus KPK kan juga ada diskriminasi juga, sampai sekarang kan enggak jelas itu, ada pemukulan dari pengawalnya dia,” katanya.

Effendi mempertanyakan peranan pemerintah terkait sikapnya yang begitu dingin dengan Lukas Enembe.

"Makanya kita tanya pemerintah ada apa? Kenapa? Ada deal apa? Ada main mata apa? Kita tanya otoritas pemerintah, TNI Polri. Imigrasi juga iya. Saya dapat informasi sering sekali keluar negeri, dan hobinya saya dengar ya main judi itu,” ucapnya.

Disinggung mengenai sanksi yang pas untuk Lukas Enembe, Effendi mengatakan bahwa pencopotan jabatannya dari Gubernur Papua merupakan langkah tepat.

"Mendagri Tito tindak dong, atas nama pemerintah pusat perpanjangan tangan presiden, laporkan ke presiden nih begini kondisinya, deal apa sih? OPM juga makin semarak kok," pungkasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya