Berita

Kandidat Ketua Umum Ikatan Alumni ITB, Gembong Primadjaja/Net

Publika

Storing Member Trouble Ala Gembong

KAMIS, 01 APRIL 2021 | 15:16 WIB

PENGALAMAN dalam komunitas otomotif yang membernya dipersatukan oleh keadaan. Kegiatannya yah kopdar-kopdar, ngumpul ngobrol ngopi, ngoprek mobil bareng, sharing troublehooting dan touring.

Sering juga storing (perbaikan mobil yang mogok/rusak di perjalanan), membantu perbaikan dengan gratis tanpa biaya.

Komunitas berlandaskan kekeluargaan. Tidak ada program yang muluk muluk, hanya tetap guyub dan menjadi rumah.

Rumah tempat berlindung, beristirahat, dan bersendau gurau.  

Walaupun komunitas sudah deactive tidur (efek pandemi, mobil sudah pada dijual, dsb) dan tim URC storing sudah bubar, secara personal saya masih kerap storing. Cerita yang receh sekali yah.

Hal yang sama saya lihat di Ikatan Alumni (IA) ITB. Bedanya, storingnya alumni yang trouble hahaha. Tentu saja kopdar, ngoprek bisnis alumni, storing alumni trouble, bukan menjadi program IA ITB. Mungkin masih dianggap "receh" juga.

Hal-hal seperti ini tentu banyak tidak diketahui sebagian besar alumni ITB. Lah mereka tidak pernah kopdar/ngumpul/silaturahmi(sibuk dan tidak ada waktu) dan tidak ada publikasi tentang storing alumni atau ngoprek bareng bisnis, sharing bisnis troubleshooting.

Program IA ITB yang memajukan IA ITB, maju jadi 10 meter ke depan misalnya hahaha.

Atau program agar IA ITB berkuasa? Menjadikan banyak alumni di BUMN atau jadi menteri? Atau malah presiden? Ini baru IA ITB bukan receh-receh.

Terus dapat proyek-proyek? Tidak ada tuh ceritanya menang tender proyek karena pertemanan apalagi karena alumni.

Ada kenalan alumni X, seangkatan sejurusan dan berteman dengan Dirut BUMN...yang dapat proyek yah orang luar.

Ada kenalan Z di Jakarta jad caleg DPR pusat dari partai ABC, berteman baik dengan menteri dari partai ABC. Sang menteri pun datang membuka product launch milik Z. Yang menang tender si Z? oh bukan...tapi orang luar ITB juga hahaha...

Lalu dengan segala cara walau memecah belah alumni dan mengadu domba alumni. Dengan segala cara agar bisa mendrive Ketum IA ITB. Dan kekeluargaan keguyuban alumni IA ITB tidak pernah terbentuk.

Padahal, dasar agar IA ITB strong dan mampu melakukan movement-movement adalah kekeluargaan yang solid.

Kembali tentang komunitas dan storing, saya lihat mas Gembong banyak melakukan storing alumni yang trouble, banyak silaturahmi. Hal=hal yang menjadikan komunitas menjadi guyub dan solid kompak.

Kalau komunitas guyub dan solid kompak, banyak resource yang tersedia. Mau execute program juga lebih mudah. Member bisa starting programnnya, kalau feasible maka bisa disupport komunitas. Bisa jadi program resmi komunitas yaitu IA ITB.

Sudah banyak seabreg-abreg orang bikin program bagus-bagus tapi tidak ada eksekusinya. Jadi saya sih lihatnya program-program yang sudah dieksekusi, walau receh-receh.

Yang receh-receh ini kalau banyak dikumpulkan kan jadi gede, apalagi distrukturkan.

Jadi makin mantap saya dukung mas Gembong sebagai Ketum IA ITB, tidak ada penyesalan kalau mas Gembong kalah.

Saya yakin andaipun mas Gembong kalah, terus tidak jadi berhenti silahturahmi dan storing. Saya yakin mas Gembong cs tetap mengabdikan bagi komunitas, sudah ada di gennya!

Jadi jabatan ketum IATB itu hanya formal saja. Walaupun tanpa jabatan formal, saya yakin mas Gembong cs tetap terus bergerak membentuk Paguyuban Alumni ITB, track record bertahun tahun hingga kini membuktikan.

IA ITB bukan partai atau ormas yang dapat pembiayaan dari APBN/APBD, resource IA ITB adalah para member yang solid dan kompak.

Akhmad Mulyanto


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya