Berita

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte/Net

Dunia

Curhat Sulitnya Dapat Vaksin, Duterte: Saya Ingin Menangis Tapi Sudah Kehabisan Air Mata

RABU, 31 MARET 2021 | 09:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kritik atas penanganan pandemi Covid-19, khususnya vaksinasi, oleh pemerintah Filipina terus bermunculan dan cukup membuat Presiden Rodrigo Duterte kawalahan.

Ia bahkan meminta warga untuk sabar dan mengerti situasi karena pemerintah melakukan yang terbaik untuk menangani krisis. Ia juga mengungkap betapa sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19.

"Seandainya saya memiliki kekuatan tongkat ajaib untuk menghilangkan masalah kita, saya akan melakukannya," ujar Duterte dalam pidatonya beberapa hari lalu, seperti dikutip Arab News, Rabu (31/3).


"Saya bergulat dengan masalah virus corona. Sebenarnya sebagian besar waktu saya dibutuhkan untuk mencari cara dan di mana kita bisa mendapatkan vaksin," tambah mantan walikota Davao itu.

Duterte menyebut, sulitnya mendapatkan vaksin hampir membuatnya menangis. Distribusi vaksin dunia yang tidak adil membuat Filipina sulit mendapatkan akses karena beberapa negara telah mengamankan pasokan global.

"Jika Anda tahu, saya ingin melewati api penyucian saat ini sampai saya dapat membantu semua orang Filipina. Saya ingin menangis di depan Ada, tapi saya sudah kehabisan air mata," tuturnya.

Dengan situasi yang ada, Duterte meminta agar masyarakat untuk bersabar, terlebih Filipina bukan produsen vaksin. Ia juga telah memerintahkan pihaknya untuk memberikan akses bagi swasta untuk mengimpor vaksin sesuka hati.

“Kami melakukan yang terbaik. Kami bukan negara penghasil vaksin. Kami tidak memiliki keahlian dan kami tidak memiliki pengetahuan medis atau ilmiah. Jadi kita tunggu saja," kata Duterte.

Filipina sudah mencatat 741.181 kasus Covid-19, dengan 13.191 orang meninggal dunia. Dari total kasus tersebut, 603.310 orang telah sembuh, sedangkan jumlah kasus aktif saat ini mencapai 124.680 orang.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya