Pengamat sosial politik, Heru Cipto Nugroho/Net
Suhu politik dalam figur calon presiden dan wakil presiden makin meningkat menuju pentas akbar 2024 mendatang.
Bila melihat manuver partai politik dalam rentang 2020 hingga awal 2021ini, ada kans Partai Golkar dan Nasdem bersatu mengusung jagoan di 2024. Hal itu merujuk adanya pertemuan antara Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Nasdem, Surya Paloh belum lama ini.
Untuk Golkar sendiri, nama Airlangga terus didorong kader untuk maju berkontestasi. Sedangkan Nasdem kemungkinan besar akan mendukung Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan lantaran beberapa waktu lalu sudah menyampaikan dukungannya kepada sang gubernur.
"Walaupun demikian, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh juga menyerahkan keputusannya kepada Anies lagi untuk kesediannya ikut kontes nyapres 2024 mendatang," kata Heru CN, Minggu (28/3).
Heru CN meyakini, baik Airlangga maupun Anies punya niat mengikuti kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Dengan dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Golkar serta termasuk dukungan institusi parpol lainnya, kedua pihak anak bangsa ini memenuhi kapasitas dan kapabilitas sebagai pemimpin NKRI," lanjut Heru CN.
Oleh sebab itu, Heru berpandangan Airlangga yang menjabat sebagai Menko Perekonomian harus bisa menunjukkan kebijakan ekonomi Indonesia agar cepat membaik.
"Sebagai putra Bapak Hartanto mantan menteri di era Presiden Soeharto, Airlangga sudah punya pengalaman sebagai pengusaha sukses. Pengalaman di politik juga bisa diterima semua partai politik serta bisa merangkul dan mengatasi setiap yang berbeda pandangan politik dengannya," tegasnya.
Hal lain yang menurut Heru CN rasional yakni kemungkinan merapatnya parpol oposisi yang dekat dengan Anies, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Keyakinan saya, PKS juga akan mendukung Anies. Dengan bergabung PKS, maka menjadi 3 partai yaitu Golkar, Nasdem, dan PKS. Apabila ini terwujud, pasti partai lain akan ikut nyusul untuk bergabung," tandasnya.