Berita

Prof. Faisal Afiff/Net

Publika

UNPAD Berduka, ‘Jembatan’ Indonesia-Belgia Itu Telah Pergi

MINGGU, 28 MARET 2021 | 14:45 WIB | OLEH: YELAS KAPARINO

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun. Telah berpulang ke rahmatullah Prof. Faisal Afiff pukul 8.48 WIB. Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu.”

PESAN WA itu dikirimkan pagi ini (28/3) oleh Dr. Diana Sari, Direktur Inovasi dan Korporasi UNPAD (Universitas Padjadjaran) ke kalangan dosen. Duka pun menyelimuti seantero Dipatiukur dan Jatinangor, dua lokasi kampus kebanggaan Jawa Barat itu.

Kepergian salah satu putra terbaik UNPAD tersebut diratapi dengan ungkapan kesedihan dan belasungkawa yang mendalam.

Dalam beberapa minggu terakhir, Prof. Faisal Afiff, SE, Spec. Lic. kerap masuk rumah sakit lantaran berbagai penyakit yang dideritanya. Setelah sekitar satu minggu dirawat di RS. Borromeus, malam (27/3) kemarin sosok tinggi besar itu dikabarkan dalam keadaan kritis.

Doa-doa untuk kesembuhan telah dilantunkan segenap murid dan koleganya, namun Allah maha berkehendak. Pagi ini, beliau dipanggil pulang ke haribaan-Nya.

Prof. Faisal, begitu ia kerap disapa, adalah sosok yang istimewa. Dosen senior kelahiran Cirebon, 9 Nopember 1939 itu menjadi teladan tentang ketekunan dan kedisplinan. Di usia senjanya, ia masih rajin menuliskan artikel opini tentang berbagai masalah manajemen dan bisnis. Tulisan-tulisan tersebut kerap disebarkannya melalui email ke kolega dan mahasiswanya, serta dimuat di website kampus.

Prof. Faisal juga senang memotivasi dosen-dosen muda untuk mengambil studi lanjut di Eropa. Ia banyak merekomendasikan yunior-yuniornya untuk belajar ke Belgia. Selain berkhidmat pada UNPAD, pria keturunan Arab itu juga sempat mengajar dan membantu pengembangan kerjasama internasional di Universitas Paramadina dan Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta.

Semasa hidup, Prof. Faisal dikenal aktif memperkuat hubungan Indonesia–Belgia. Ia memang memiliki hubungan khusus dengan Belgia. Setelah merampungkan pendidikan Sarjana Ekonomi di UNPAD pada tahun 1968, beliau melanjutkan studi ke Universitas Ghent, Belgia, hingga memperoleh gelar doktor pada tahun 1979.

Sepulangnya ke Indonesia, kerabat Saleh Afiff (mantan Ketua Bappenas di era Orde Baru) itu tetap merajut hubungan yang erat dengan berbagai institusi pendidikan dan pemerintahan Belgia. Ia kerap menjembatani berbagai kerjasama, khususnya di bidang pendidikan, antara institusi-institusi di Indonesia dan institusi-institusi di Belgia.

Pada tahun 2009, bertepatan dengan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Belgia dan peringatan hari kebangsaan Belgia, Prof. Faisal memperoleh penghargaan Officier de ordre de la Couronne dari Kerajaan Belgia. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Duta Besar Belgia, Marc Trenteseau, dalam sebuah upacara di Jakarta.

“Penghargaan ini diberikan kepada Prof. Faisal Afiff karena (beliau) dinilai berjasa dan memberi dukungan dalam membangun hubungan erat Indonesia dan Belgia,” ujar sang Dubes kala itu.

Prof. Faisal meninggalkan banyak karya ilmiah khususnya buku teks maupun referensi. Salah satu buku beliau yang banyak menjadi rujukan mahasiswa adalah “Meretas Pemikiran Stratejik: Pemecahan Masalah di Indonesia Melalui Teropong Ekonomi, Politik, Psikologi” yang diterbitkan pada tahun 2011.

Menurut informasi dari Kantor Komunikasi Publik UNPAD, Prof. Dr. Faisal Afif, SE, Spec. Lic., akan disemayamkan di Masjid Al Jihad Unpad, Dipatiukur, pukul 12.00 WIB siang ini, sebelum diberangkatkan ke pemakaman di Komplek Pemakaman Gunung Sembung, seberang makam Sunan Gunung Jati, Cirebon. Para pelayat diwanti-wanti untuk memerhatikan protokol kesehatan.

Selamat jalan guru. Semoga husnul khatimah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya