Berita

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono/Net

Publika

Kudeta Demokrat, Harga Diri SBY Dan Keluarga Dipertaruhkan

RABU, 24 MARET 2021 | 15:32 WIB

BANYAK kader Demokrat kecewa. Terutama mereka yang tak lagi diakomodir di struktur kepengurusan partai. Sejumlah nama tokoh ada di dalamnya. Selain Marzuki Alie, ada Jhoni Allen Marbun dan Max Sopacua.

Mereka berontak. Ingin melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dalam rangka mendongkel keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mengambil alih Demokrat.

Merasa tak mampu jatuhkan SBY, mereka menggandeng Moeldoko. Kepala Staf Presiden. Berharap, ini akan dapat dukungan Istana. Dengan dukungan Istana, KLB akan disahkan Kemenkumham.


Ibarat "tumbu ketemu tutup", Moeldoko menyambutnya dengan antusias. KLB pun diselenggarakan. Moeldoko terpilih jadi Ketua Umum Demokrat. Bukan kader, tapi Moeldoko orang Istana.

Apapun penilaian rakyat, KLB sudah terjadi pada Jumat (5/3). Saatnya bertarung di Kemenkumham untuk mendapatkan legalitas. Apakah Kemenkumham akan melegalkan Demokrat versi KLB Moeldoko?

Kalau langsung dilegalkan, tentu akan muncul stigma negatif, kasar, dan dianggap supertega. Rakyat "sebagai pemilik suara dalam pemilu" tak akan simpati model permainan kasar seperti ini.

Tapi, kalau tidak dilegalkan, maka Moeldoko akan jadi tumbal. Tumbal siapa? Setidaknya tumbal dari mereka yang memberi izin, juga yang punya kepentingan dan ikut mendesain kudeta Demokrat.

Seandainya pun Moeldoko "dimenangkan", kemungkinan akan ada proses yang sedikit memakan waktu. Diayun dulu, agar lebih menarik. Tidak terlihat vulgar. Perlu ulur waktu untuk meredakan "keriuhan publik yang tak simpati".

Boleh jadi kalah dulu di Kemenkumham. Lalu ke pengadilan, dan menang. Ini akan terkesan lebih manis. Seolah Moeldoko berjuang sendiri, tak ada intervensi siapapun.

Tak ada yang tak mungkin. Politik itu permainan. Termasuk permainan isu dan cara bagaimana mempengaruhi persepsi publik. Siapa yang memenangkan opini, dia yang akan jadi juaranya. KLB Demokrat berupaya untuk mendapat dukungan publik.

Lalu, bagaimana nasib SBY? Bagaimana pula nasib karier politik putra-putranya? Apakah SBY akan membuat partai baru? Demokrat Perjuangan, misalnya. Atau justru SBY akan membuat perhitungan-perhitungan lain?

Yang pasti, tidak hanya nasib, tapi harga diri SBY dan keluarga sedang dipertaruhkan. Sukses 10 tahun menjadi presiden, lalu "dipermalukan" dengan kudeta partai yang dirintis dan dibesarkannya.

Yang pasti, ini tak mudah bagi SBY dan masa depan politik bagi kedua putranya. Yang SBY perlu ingat, politik tak selebar konstitusi dan AD/ART Partai Demokrat. Politik memiliki dinamikanya sendiri.
Seringkali tak bisa dikendalikan oleh pasal-pasal di dalam konstitusi. Apalagi cuma AD/ART partai.

"Konstitusi boleh dilanggar untuk keselamatan rakyat", kata Mahfud MD. Apakah kudeta Demokrat bagian dari tafsir konstitusional Mahfud itu? Kita akan lihat nanti.

Tony Rosyid

Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya