Berita

Presiden Lebanon Michel Aoun (kiri) dan Duta Besar Arab Saudi untuk Lebanon Walid Bukhari/Net

Dunia

Duta Besar Saudi Waleed Bukhari Minta Penguasa Lebanon Utamakan Kepentingan Rakyat

RABU, 24 MARET 2021 | 07:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Duta Besar Arab Saudi untuk Lebanon Waleed Bukhari dalam pesannya mengatakan, elit penguasa Beirut perlu mengesampingkan kepentingan pribadi dan membentuk pemerintahan baru sesegera mungkin untuk menarik negara itu dari krisis keuangan setelah perselisihan politik berbulan-bulan.

Hal itu disampaikan Bukhari kepada wartawan usai menggelar pertemuan dengan Presiden Lebanon Michel Aoun pada Selasa (23/3) waktu setempat.

"Saya menekankan perlunya mengutamakan kepentingan nasional yang lebih tinggi untuk meluncurkan reformasi drastis yang dapat memulihkan kepercayaan masyarakat internasional di Lebanon," kata duta besar, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Rabu (24/3).

Donor asing mengatakan mereka tidak akan membantu negara yang tenggelam dalam hutang, kecuali politisi Lebanon menangani korupsi dan pemborosan, hal yang selama ini menjadi penyebab keruntuhan.

Namun demikian, Bukhari meyakinkan rakyat Lebanon bahwa Arab Saudi selalu mendukung Lebanon dengan solidaritas penuh.

"Visi Saudi untuk Lebanon didasarkan pada pilar kebijakan luar negeri Kerajaan, yang menegaskan penghormatan terhadap kedaulatan suatu negara dan tidak mencampuri urusan dalam negerinya," ujarnya.

Sebelumnya kantor Aoun mengatakan dia dan Bukhari bertemu untuk membahas perkembangan terbaru seputar pembentukan pemerintahan baru di Lebanon.

Komunitas internasional telah menjanjikan miliaran dolar dalam bentuk pinjaman lunak dan hibah, dengan syarat pemerintah independen Lebanon menerapkan reformasi yang sangat dibutuhkan untuk membasmi korupsi dan kesalahan manajemen selama beberapa dekade.

Di Lebanon, Aoun dan Perdana Menteri Saad Hariri berselisih tentang bentuk dan jenis pemerintahan yang akan dibentuk.

Aoun menuntut pihak ketiga yang memblokir, atau hak veto, untuk dia dan partainya Gerakan Patriotik Bebas, sementara Hariri mengatakan dia hanya akan memimpin pemerintahan yang terdiri dari para ahli independen.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya