Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Save The Children: Situasi Semakin Buruk, Ada Lebih Dari 2.300 Anak Jadi Korban Perang Sipil Yaman Dalam Dua Tahun Terakhir

SELASA, 23 MARET 2021 | 17:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Organisasi Save the Children mengungkap sebuah fakta bahwa kira-kira satu dari empat korban sipil perang di Yaman adalah anak-anak, dan saat ini situasinya semakin memburuk.

“Antara 2018 dan 2020, ada 2.341 korban anak yang dikonfirmasi, tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi,” kata kelompok bantuan itu dalam konferensi pers pada hari Senin (22/3) untuk menandai enam tahun sejak dimulainya konflik, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (23/3).

“Selain itu, konflik semakin mematikan bagi anak-anak. Pada 2018, satu dari lima korban sipil adalah anak-anak, tetapi pada 2019 dan 2020, meningkat menjadi satu dari empat,” lanjut mereka.


Yaman, sebuah negara termiskin di Timur Tengah, dilanda kekerasan ketika milisi Houthi yang didukung Iran melancarkan kudeta yang kejam terhadap pemerintah yang diakui PBB di ibu kota Sanaa. Sejak itu, situasi kemanusiaan semakin memburuk.

“Semua perang yang terjadi di dunia adalah perang melawan anak-anak, dan Yaman, sayangnya, adalah contoh klasiknya,” kata Jeremy Stoner, direktur regional Save the Children untuk Timur Tengah.

“Enam tahun konflik bukan hanya tentang tindak kekerasan sporadis yang melibatkan anak, tapi yang terjadi adalah selama enam tahun krisis semakin parah,” tambahnya.

“Kita berada dalam situasi tahun ini di mana Yaman akan mengalami kelaparan yang sangat besar dan mengakar yang akan mempengaruhi ribuan atau ratusan ribu anak-anak, dan lainnya, di negara itu. Anak-anak akan menderita akibat ini sekarang, tetapi (juga) selama bertahun-tahun yang akan datang,” lanjut Stoner.

Save the Children memperingatkan bahwa ada penurunan serius dalam pendanaan untuk bantuan kemanusiaan, serta masalah dalam mengirimkannya kepada mereka yang paling membutuhkan, dan hal itu kemungkinan akan memperdalam krisis Yaman yang sudah serius.

“Karena pandemi virus korona, negara-negara seperti Inggris telah memangkas anggaran bantuan mereka dan sumbangan ke Yaman telah turun drastis,” kata Gabriella Waaijman, direktur kemanusiaan di Save the Children.

“Ini benar-benar mengejutkan bagi saya bahwa Inggris mengusulkan pemotongan 60 persen dalam anggarannya untuk Yaman… ketika enam bulan lalu Inggris meluncurkan seruan global untuk bertindak untuk mencegah kelaparan,” tambahnya.

“Saya tidak ingin memilih di Inggris saja. Pada tahun 2018, kami memiliki sekitar 5 miliar dolar AS yang tersedia untuk Yaman - pada tahun 2020 kami memiliki 2 miliar dolar AS, jadi bukan hanya Inggris,” lanjutnya.

Waaijman dan Stoner sama-sama mengatakan, bantuan keuangan tetap penting untuk meringankan penderitaan rakyat Yaman, tetapi tujuan akhirnya adalah perdamaian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya