Berita

Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu China Wang Yi. saat melakukan peremuan di Guilin, Senin 22 Maret 2021/Net

Dunia

Pertemuan China- Rusia: AS Harus Cabut Sanksi Iran, Teheran Harus Patuh Dan Dukung Peran JCPOA

SELASA, 23 MARET 2021 | 11:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua menteri luar negeri (Menlu) dari dunia negara yang bersekutu kuat, berbincang dengan hangat mengenai perkembangan hubungan mereka dengan negara-negara internasional.

Kesepakatan nuklir Iran, proses perdamaian Afghanistan, situasi Myanmar, Suriah, perubahan iklim dan reformasi PBB, adalah beberapa topik yang dibahas dalam pertemuan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu China Wang Yi.

"Keduanya tidak menargetkan negara tertentu dan hubungan bilateral dilakukan dengan sangat terbuka apa adanya, tanpa konspirasi tersembunyi," menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China.


Suasana pertemuan itu sangat akrab, jauh berbeda dari pertemuan Anchorage China-AS yang intens yang berlangsung dua hari sebelumnya. Bahkan, netizen di sana menduga, pemilihan lokasi Guilin adalah karena 'Guilin' dalam bahasa China adalah homofonik dengan arti 'tetangga yang terhormat'.

Bicara soal Amerika, kedua menlu  menginformasikan tentang perkembangan terbaru hubungan mereka dengan AS. Keduanya memiliki pandangan yang sama bahwa AS harusnya memikirkan kembali kerusakan yang ditimbulkannya terhadap perdamaian internasional.

AS harus menghentikan kegiatan bullying, berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan berhenti menekan negara lain. Semua negara harus mengikuti prinsip Piagam PBB untuk mendorong demokratisasi hubungan internasional.

Mengenai masalah nuklir Iran, kedua belah pihak percaya bahwa Amerika Serikat harus kembali tanpa syarat ke Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) sesegera mungkin dan mencabut sanksi sepihak terhadap Iran. Begitu pun kepada Iran, mereka meminta Iran untuk melanjutkan kepatuhan dan mendorong peran JCPOA dalam mencegah proliferasi nuklir.

Juru bicara Hua Chunying membuat pernyataan pada konferensi pers rutin sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang apakah kunjungan Lavrov ke China adalah pengaturan yang disengaja yang dibuat setelah dialog strategis tingkat tinggi China-AS di Alaska.

Hua mengatakan bahwa hubungan China-Rusia sangat perlu dilanjutkan dengan semakin tidak stabilnya dunia saat ini. Persahabatan dua negara bisa menjadi penyeimbang.

"China dan Rusia berdiri bahu membahu dalam kerja sama yang erat, kedua negara melakukan penentangan tegas terhadap hegemoni dan penindasan. Keduanya harus menjadi pilar perdamaian dan stabilitas dunia," kata Hua seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (23/3).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya