Berita

Gedung Parlemen di kawasan Senayan, Jakarta/Net

Politik

Belum Ada Pembahasan Masa Jabatan Presiden Di MPR, Yang Ada Baru Wacana Menghidupkan Kembali GBHN

SABTU, 20 MARET 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wacana penambahan masa jabatan presiden bisa tiga periode hingga saat ini belum dibahas sama sekali oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).

Wakil Ketua MPR dari Fraksi Demokrat Syarief Hasan mengatakan, yang saat ini masih dibahas di MPR adalah wacana menghidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) atau Pokok-Pokok Haluan Negara.

"Sama sekali tidak ada. Yang ada itu adalah pembahasan bagaimana GBHN itu akan dihidupkan," ujar Syarief Hasan dalam diskusi daring Polemik bertajuk 'Misteri 2024', Sabtu (20/3).


Bagi MPR, kata Syarief Hasan, wacana menghidupkan kembali GBHN melalui amandemen UUD 1945 dinilai perlu kajian yang lebih dalam lagi. Sebab, hal tersebut menyangkut hajat hidup 270 juta rakyat Indonesia.

"Jadi kita tidak boleh terburu-buru memutuskan," tegasnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menambahkan, terkait rencana menghidupkan kembali GBHN itu pun belum ditentukan bakal melalui amandemen UUD 1945.

"Melalui apa? Nah itu yang menjadi pembahasan saat ini. Kita lagi mutuskan bahwa kita harus melakukan pendalaman yang lebih bagus. Dengan sosialisasi, berinteraksi dengan masyarakat, akademisi, pakar, dan stakeholder lainnya. Itu yang kita putuskan," pungkasnya.

Selain Syarief, narasumber dalam diskusi daring tersebut yakni Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan, Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono, dan pakar hukum tata negara Refly Harun.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya