Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay/Net

Politik

Saleh Daulay: Vaksin Asing Gampang Masuknya Kenapa Punya Kita Lamban?

JUMAT, 12 MARET 2021 | 12:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kementerian Kesehatan juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dinilai kurang mendukung penelitian vaksin dalam negeri sendiri, seperti vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara. Pemerintah justru leboh fokus mengimpor vaksin dalam jumlah besar.

Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menggaungkan kampanye membenci produk impor guna mendorong tumbuhnya industri dalam negeri.

Menurut Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, kondisi ini menunjukkan vaksin dari luar negeri mudah sekali untuk masuk ke Indonesia. Sedangkan untuk upaya penelitian vaksin dalam negeri sangat sulit mendapatkan dukungan.

“Ini agak sedikit ada perdebatan hangat, karena kalau kita melihat vaksin asing itu lebih gampang masuknya. Kenapa vaksin kita lebih lamban?” ucap Saleh kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/3).

Anggota Komisi IX ini menambahkan, parlemen tidak memaksa Kemenkes dan BPOM untuk sepenuhnya mendukung, apalagi jika tidak berdasarkan penelitian dan riset yang tepat.

Namun, jika sebuah produk sudah diakui berkualitas, harusnya pemerintah langsung memberikan dukungan. Salah satu produk Indonesia yang bagus namun kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah adalah Genose.

“Kita juga tidak merasa, ini harus begini, enggak ada begitu. Kalau memang penelitiannya tidak bagus ya jangan (didukung), kalau bagus ya didukung," ujar Saleh.

"Contoh konkretnya itu Genose. Genose itu di mana-mana diakui bagus, tapi kok pemerintah rasa-rasanya kurang mendukung. Terbukti sekarang enggak banyak, padahal kita butuh banyak,” imbuh Saleh.

Kurangnya dukungan pemerintah terhadap produk lokal juga tampak ketika adanya penemuan obat dari Universitas Airlangga (Unair) yang saat ini tidak ada kelanjutannya.

“Kita enggak mau kalau ada penelitian yang baik seperti ini malah justru enggak berkelanjutan,” tegasnya.

Ditegaskan Saleh, Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro juga telah mengatakan jika Vaksin Nusantara telah lulus uji pertama dan seharusnya bisa dilanjutkan dengan uji tahap kedua.

“Tapi dengan catatan paralel evaluasi tahap pertama itu,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya