Berita

Prof Siti Zuhrodi acara Sarasehan Kebangsaan ke-41 yang diselenggarakan oleh DN-PIM/Repro

Politik

Siti Zuhro: Masyarakat Bersuara, Bukan Bela Demokrat Tapi Memihak Demokrasi

KAMIS, 11 MARET 2021 | 18:42 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Semua elemen masyarakat turut bersuara kritis atas adanya Kongres Luar Biasa (KLB) sepihak Partai Demokrat.

Sebabnya, masyarakat merasa terusik demokrasi di Indonesia sedang terganggu.

Hal itu disampaikan oleh Peneliti Senior LIPI, Prof Siti Zuhro yang menilai bahwa apa yang terjadi dengan Partai Demokrat saat ini berdampak pada reaksi dari semua elemen masyarakat.


"Mungkin tidak pernah menduga Partai Demokrat bahwa dengan adanya KLB Deli Serdang itu semua aktivis, akademisi, intelektual, peneliti apapun, pegiat demokrasi, pegiat pemilu bersuara, dan suaranya seperti yang kita dengar," ujar Siti Zuhro di acara Sarasehan Kebangsaan ke-41 yang diselenggarakan oleh DN-PIM bertajuk "Menyoal KLB Partai Demokrat yang Beraroma Kudeta" Kamis (11/3).

Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) ini pun menilai, elemen masyarakat bukan membela Demokrat, melainkan membela demokrasi di Indonesia.

"Bukan membela Demokrat, tapi sedang berpihak pada demokrasi. Kita berpihak pada kebenaran sebenarnya. Dan kita sebagai rakyat terusik apalagi kita rakyat yang berpendidikan, tinggi lagi," jelas Zuhro.

"Jadi rasionalitas kita itu rasanya tersentuh. Ini yang kita harapkan memang partai politik belajar dari kasusnya Demokrat saat ini, seluruhnya," sambung Zuhro.

Dengan terjadinya KLB Demokrat sepihak di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), akan menjadi penentu apakah demokrasi di Indonesia akan berlanjut dan berkesinambungan ke depan atau dihentikan karena Demokrat diusik.

Sehingga menurut Zuhro, partai politik lainnya seharusnya memiliki empati kepada Demokrat karena sesama partai politik yang mengemban sebagai aset negara.

"Kita tidak punya sikap untuk sementara ini, empati tinggi, simpati yang tinggi dari sesama partai politik dengan kejadian yang terjadi adalah kejadian yang sedang dialami oleh partai Demokrat," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya