Berita

Ilustrasi/Repro

Jaya Suprana

Ethologi Ceko Bermain Bola

SENIN, 08 MARET 2021 | 10:24 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

ISTILAH ethologi bukan bikinan saya seperti kelirumologi, alasanologi, malumologi, andaikatamologi, purapuramologi dan lain-lain logi-logi bikinan saya sendiri.

Istilah Ethologi bikinan orang lain seperti psikologi, sosiologi, filologi, teologi, geologi, kosmologi, astrologi beserta lain-lain logi-logi bikinan orang lain.

Perilaku Satwa


Menurut ensiklopedia Brittanica makna ethology adalah "a combination of laboratory and field science, with strong ties to certain other disciplines — e.g., neuroanatomy, ecology, evolution. The ethologist is interested in the behavioral process rather than in a particular animal group and often studies one type of behaviour (e.g., aggression) in a number of unrelated animals."

Saya pribadi menggunakan ethologi secara fokus pada perilaku satwa yang kemudian saya gunakan sebagai pedoman akhlak dan etika saya sendiri yang merupakan makhluk hidup seperti satwa namun seharusnya berperilaku lebih beradab ketimbang satwa. Seharusnya.

Ceko

Akhir-akhir ini saya sedang mempelajari perilaku anjing bernama Ceko yang diselamatkan oleh Ibu Aylawati dari nasib gelandangan di kehidupan urban penuh marabahaya. Sudah barang tentu saya takjub melihat kesetiaan Ceko terhadap Ibu Ayla yang menyelamatkan Ceko.

Kesetiaan memang merupakan suatu sifat yang kurang dimiliki oleh manusia. Terutama kaum politisi yang menganggap kesetiaan bukan saja mubazir namun malah merupakan penghambat apa yang disebut sebagai karier politik.

Kesetiaan tanpa pamrih seekor anjing secara mitologis ditandingi oleh kesetiaan tampa pamrih para tokoh pewayangan seperti Sukrasana, Kumbakarna, Bambang Ekalaya, Bisma Dewabrata, Gatotkaca dan lain-lain tokoh suri teladan kesetiaan tanpa pamrih. Maka Ceko selalu keras menyalak sebagai peringatan terhadap siapa saja termasuk saya apalagi melanggar batas territorial yang dibuat oleh Ceko sebagai wilayah ibu Ayla yang harus dilindungi.

Alat Komunikasi

Menakjubkan bagaimana Ceko menggunakan bola sebagai instrument komunikasi dengan manusia. Terutama tentu saja alat komunikasi dengan Ibu Ayla yang paling dihormati Ceko sebagai penyelamat dirinya.

Ceko memiliki beberapa bola yang sengaja dibeli oleh ibu Ayla untuk Ceko demi memenuhi kebutuhan Ceko terhadap bola bukan untuk dimakan tetapi benar-benar konsekuen dan konsisten didayagunakan sebagai alat komunikasi dengan manusia. Jika merasa tidak diperhatikan oleh Ibu Ayla maka Ceko menggunakan bola sebagai alat komunikasi untuk caper alias menuntut perhatian Ibu Ayla.

Bahkan tidak jarang Ceko membawa dua bola sekaligus di moncongnya sambil menggelindingkan sebuah bola lainnya dengan kakinya untuk caper Ibu Ayla. Jika upaya caper secara langsung itu gagal maka Ceko sengaja menggelindingkan bola ke bawah lemari lalu menyalaki sang bola yang sengaja disembunyikan itu dengan tujuan memaksa ibu Ayla mengambil bola yang sengaja disembunyikan oleh Ceko demi caper itu.

Jika Ibu Ayla berkenan menerima ajakan bermain bola maka sangat menarik untuk disimak bagaimana Ceko mendramatisir permainan bola dengan jurus  acting  alias bermain sandiwara tidak tahu ke mana Ibu Ayla melempar bola Ceko. Jika Ceko gagal memperoleh perhatian Ibu Ayla maka Ceko siap berganti haluan mengajak anak-anak serta menantu mau pun teman-teman Ibu Ayla untuk bermain bola. Maka Ceko sangat menyayangi bola-bolanya sebagai alat komunikasi dengan manusia.

Ethologis

Agar anda dapat ikut menikmati kejenakaan Ceko mengajak manusia bermain bola maka  pada naskah ini saya lampirkan video Ceko mengajak Ibu Ayla dan putrinya, Shari beserta guru seni-tari tradisional Jawa untuk menari sambil bermain bola.

Secara ethologis, saya banyak belajar dari Ceko tentang pada hakikatnya manusia adalah mahluk hidup yang membutuhkan komunikasi dengan sesama manusia mau pun sesama mahluk hidup beserta segenap alam selaras dengan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati PBB sebagai pedoman pembangunan abad XXI tanpa merusak alam dan tanpa menyengsarakan manusia.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya