Berita

Sidang kasus korupsi Bansos menghadirkan Sekjen Kememnsos, Hartono/RMOL

Hukum

Sekjen Kemensos Hartono Ungkap Temuan BPKP Ada Kelebihan Anggaran Bansos Senilai Rp 70 M

KAMIS, 04 MARET 2021 | 00:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pengadaan bantuan sosial (bansos) sembako Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek 2020 mengalami kelebihan anggaran hingga mencapai Rp 70 miliar selama empat tahap.

Hal itu diakui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial (Kemensos) Hartono saat menjadi saksi di persidangan terdakwa pemberi suap yaitu Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/3).

Hartono mengaku bahwa pihaknya meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit terhadap pengadaan awal bansos sembako.

"Ada temuan. Yang saya ketahui itu terkait dengan adanya kemahalan yang berkaitan dengan sembako," ujar Hartono saat menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (3/3).

Hartono pun membeberkan hasil temuan audit BPKP yang menemukan adanya kemahalan harga hingga mencapai sekitar Rp 70 miliar.

"Iya tahap 1 sampai tahap 4," kata Hartono.

Temuan BPKP itu dilaporkan kepada pihak Kemensos pada 12 Januari 2021 kemarin.

Dalam pengadaan bansos ini kata Hartono, pihak Kemensos mendapatkan tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam rangka penanganan pandemi Covid-19.

Anggaran yang digelontorkan sebanyak Rp 6,840 triliun untuk 12 tahap penyaluran paket sembako kepada penerima manfaat di Jabodetabek.

Hartono menjelaskan, penyaluran paket sembako terbagi menjadi dua termin. Pada termin pertama selama 3 bulan. Dengan tiap bulannya dua kali penyaluran. Sehingga, sebanyak 6 tahap dalam termin pertama.

Selanjutnya pada termin kedua juga sebanyak 6 tahap selama 6 bulan. Artinya, satu tahap setiap bulannya.

Setiap tahap itu, paket sembako yang dianggarkan sebesar Rp 300 ribu termasuk untuk biaya transportasi dan goodie bag.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya