Berita

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu/Net

Politik

Kepala Daerah Berprestasi Terjerat Korupsi, Said Didu: Tutup Pintu Para Cukong Untuk Biayai Calon Pemimpin

SELASA, 02 MARET 2021 | 18:11 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Cara terbaik untuk menghentikan korupsi adalah melakukan perbaikan sistem rekrutmen kepemimpinan pada semua level kekuasaan. Mulai dari presiden hingga tingkat paling bawah.

Pasalnya, tidak sedikit pemimpin yang tadinya baik dan berprestasi justru cenderung melenceng karena terjerumus dalam sistem kekuasaan yang korup.

Demikian disampaikan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu dalam diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "Korupsi: Ongkos Politik Mahal/Minus Integritas" pada Selasa (2/3).

"Jadi saya katakan, kurangi peran cukong kekuasaan dalam menentukan kepemimpinan nasional ke depan," kata Said Didu.

Said Didu mencontohkan, diawal-awal reformasi 1998 muncul beberapa kepala daerah yang baik dan berprestasi. Para kepala daerah yang dinilai baik ini kebanyakan maju lewat jalur independen.

Dicontohkan Said Didu, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah awalnya jalur independen dan menyabet beberapa penghargaan. Termasuk Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) pada 2017 lalu saat ia menjadi bupati.

"Lalu masuk partai dan menjadi gubernur, baru dikerubutin oleh partai dan ternyata bukan beliau tambah baik, malah terjerumus ke penyakit yang sama (korupsi)," sesalnya.

Atas dasar itu, Said Didu menyarankan agar semua pihak bersama-sama menghentikan peran para cukong dalam sistem politik kekuasaan di Indonesia.

"Caranya adalah bahwa tidak ada pintu bagi para cukong untuk membiayai calon-calon pemimpin. Dan, sistem harus diubah," tegasnya.

"Dilarang kepada calon pemimpin untuk dibiayai atau membiayai dirinya sendiri. Maka dibiayai negara dan dibuka seluas-luasnya untuk menjadi menjadi seleksi yang baik," demikian Said Didu.

Selain Said Didu, narasumber lain dalam diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan ini dihadiri juga oleh Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya