Berita

Kader PDIP, Harun Masiku/Net

Politik

KPK Masih Yakin Harun Masiku Di Tanah Air Dan Sudah Bentuk 2 Satgas

SELASA, 02 MARET 2021 | 13:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini buronan Harun Masiku yang merupakan kader PDIP masih berada di Indonesia.

Keyakinan itu sebagaimana disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata merespon pertanyaan tenyang setahun lebih Harun Masiku yang merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI Fraksi PDIP 2014-2019 menjadi buronan.

Dalam perkembangan pencariannya, Alex mengaku sudah membentuk tim satuan Ttgas (satgas) khusus. Bahkan ada dua satgas yang dibentuk.


“Kami sudah bentuk dua satgas, karena bukan hanya Harun Masiku, jangan lupa karena masih ada beberapa yang DPO," ujar Alex kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa siang (2/3).

KPK, kata Alex, tetap terus mencari keberadaan Harun. Bahkan, pihaknya juga telah meminta bantuan kepada pihak Kepolisian.

"Kalau ada masyarakat yang mengetahui kita juga sudah membuka kontak pelaporan di KPK. Silakan saja yang mengetahui, silakan melapor. Kami gak akan berhenti untuk mencari pihak yang mangkir dipanggil KPK, baik itu saksi atau tersangka KPK," jelasnya

Alex pun menampik kabar bahwa Harun telah kabur ke luar negeri. Karena menurut Alex, pihaknya telah melakukan pencegahan ke luar negeri untuk Harun.

"Kami meyakini masih di dalam negeri, kalau sistemnya berjalan dengan baik dengan surat cegah itu kan pintu-pintu keluar yang resmi itu kan sudah kita tutup. Kecuali dia kemudian keluarnya lewat pintu-pintu yang tidak terdeteksi seperti perahu kan. Kalau lewat pintu Imigrasi yang dijaga Imigrasi, nggak akan lolos," pungkas Alex.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya