Berita

Nurdin Abdullah (topi biru) saat tiba di gedung KPK/RMOL

Politik

OTT KPK Nurdin Abdullah Sinyal Bagi Kepala Daerah Tidak Main-main Dengan Korupsi

SENIN, 01 MARET 2021 | 03:53 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Peristiwa operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) yang menyasar Nurdin Abdullah harus jadi pengingta bagi kepala daerah yang baru saja dilantik.

Demikian disampaikan pengamat hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad saat merespons terjaringnya Gubernur Sulsel itu karena diduga meneripa suap proyek infrastruktur, Minggu malam (28/2).

Menurut Suparji, OTT yang dilakukan KPK sudah memiliki bukti permulaan cukup. Fakta hukum itu dalam pengamatan Suparji mengindikasikan bahwa kepala daerah belum jera untuk melakukan tindakan rasuah.


"Sasarannya kembali kepala daerah yang dapat dimaknai bahwa kepala daerah masih belum jera dari korupsi," demikian kata Suparji kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/2).

Lebih lanjut, Suparji memberi peringatan kepada seluruh Kepala Daerah yang baru saja dilantik untuk tidak main-main dengan pidana korupsi. Mengingat KPK terus bekerja serius memberantas aktivitas yang mengarah pada suap.

Ia juga meminta KPK menuntuk pelaku korupsi di tengah pandemi agar dijerat dengan hukuman berat.

"Selain itu sinyal bagi kepala daerah yang baru dilantik agar tidak main-main dengan korupsi, karena OTT akan terus dilakukan jika ada bukti korupsi," demikian kata Suparji.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) terpilih Nurdin Abdullah. Mantan Bupati Bantaeng ini ditangkap bersama lima orang lainya di Kota Makassar.

KPK kemudian menetapkan 3 tersangka, dua orang penerima suap Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat dan Agung Sucipto (kontraktor, 64 tahun) sebagai pemberi suap.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya