Berita

Para migran Myanmar ketika dipulangkan pada 23 Februari 2021/AFP

Dunia

AS Kecam Langkah Malaysia Yang Pulangkan Migran Myanmar Di Tengah Kudeta

KAMIS, 25 FEBRUARI 2021 | 09:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kebijakan pemerintah Malaysia untuk mendeportasi lebih dari 1.000 warga negara Myanmar ke negara asalnya di tengah ketegangan akibat kudeta militer memicu kecaman dari Amerika Serikat (AS).

Pemerintahan Presiden Joe Biden menyampaikan keprihatinannya dengan langkah Malaysia. Jurubicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada Rabu (24/2) juga menyoroti bagaimana militer Myanmar memiliki sejarah kelam atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok agama dan etnis minoritas.

"Kami terus mendesak semua negara di kawasan mempertimbangkan pemulangan migran Burma kembali ke Burma, menghentikan pemulangan itu sampai UNHCR dapat menilai apakah para migran ini memiliki perlindungan," ujar Price, merujuk nama lain Myanmar, seperti dikutip AFP.


Malaysia sendiri telah memulangkan para migran, termasuk para pencari suaka, menggunakan kapal angkatan laut Myanmar dari pangkalan militer Malaysia pada Selasa (23/2).

Padahal sebelumnya Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur memerintahkan agar pemulangan itu dihentikan sementara karen adanya kerusuhan yang terjadi di Myanmar setelah kudeta.

Para pejabat tidak memberikan penjelasan mengapa mereka mengabaikan perintah pengadilan dan mengirim kembali 1.086 migran.

Dalam pernyataan bersama, empat anggota parlemen oposisi Malaysia mengutuk deportasi yang dianggap mereka tidak manusiawi. Mereka juga menyebut pejabat pemerintahan telah menghina dan melanggar keputusan hukum.

"Tindakan ini adalah gambaran yang jelas bahwa pemerintah Malaysia tidak menghormati proses pengadilan yang sedang berlangsung dan telah menempatkan Malaysia dalam posisi buruk di depan hak asasi manusia," kata mereka.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya