Berita

Presiden Joko Widodo saat berbicara di dalam pertemuan bersama sejumlah pemimpin redaksi media nasional, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, dan disiarkan kanal Youtube Sekretariat Peresiden, Sabtu (20/2)/Repro

Politik

Jokowi Akui PPKM Mikro Menjiplak Strategi India

SABTU, 20 FEBRUARI 2021 | 16:28 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Strategi pengendalian Covid-19 dengan cara Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro ternyata menjiplak apa yang dilakukan negara India.

Presiden Joko Widodo mengakui itu dalam pertemuan bersama sejumlah pemimpin redaksi media nasional, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, dan disiarkan kanal Youtube Sekretariat Peresiden, Sabtu (20/2).

Mulanya, Jokowi menyinggung efektivitas PPKM Mikro yang mampu menurunkan angka tambahan kasus positif Covid-19 harian selama seminggu belakangan ini, dan tidak lebih dari 10 ribu orang.

"Kasus aktif juga kalau kita ingat, tiga minggu lalu itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu," ujar Jokowi.

"Sekarang, minggu terakhir ini sudah 8 ribu, 9 ribu selama seminggu, hanya kemarin sempat ini lagi ke 10 ribu, tapi ini menunjukan PPKM mikro ini kalau memang kita lakukan serius akan memberikan hasil," sambungnya.

Dari hasil PPKM yang cukup baik ini, akhirnya Jokowi menceritakan cara Indonesia memperoleh dan menetapkan PPKM sebagai strategi pengendalian Covid-19.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengutarakan, Indonesia melakukan komunikasi langsung kepada pihak Kementerian Kesehatan India, karena melihat angka kasus positif baru harianya bisa ditekan cukup cepat.

"Apa kuncinya? Apakah seperti yang didengar dari media-media bahwa mereka melakukan lockdown? Ndak. Ternyata mereka melakukan lockdown mikro yang dilakukan ya ini, dan dari awal-awal saya sudah sampaikan PSBB skala mikro, ini," tutur Jokowi.

"Itu yang dilakukan India, meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti strategi? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro. Jadi itu yang kita pakai," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya