Berita

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Junaidi Auly/Net

Politik

Disayangkan Utang Digunakan Untuk Bayar Utang, Harusnya Ke Sektor Produktif

SABTU, 20 FEBRUARI 2021 | 12:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Jumlah utang yang terus-menerus meningkat akan mengurangi anggaran pembangunan dan menghambat jalannya pemulihan ekonomi secara nasional.

Demikian disampaikan anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Junaidi Auly dalam acara PKS Legislative Corner, Jumat (19/2).

"Dengan bertambahnya utang kita, berarti APBN akan terus-menerus terbebani, sehingga semakin menghambat anggaran untuk belanja kebutuhan sosial. Dalam jangka pendek, hal ini akan membuat investasi swasta menjadi crowded dan menghambat jalannya pemulihan ekonomi secara nasional," jelas Junaidi.

Junaidi juga menyayangkan pembelanjaan utang yang selama ini dinilai tidak efektif karena tidak pernah menyentuh sektor produktif dan serapan anggaran pemulihan ekonomi nasional yang hanya 83 persen.

"Sangat disayangkan, anggaran yang berasal dari utang tidak bisa menyentuh sektor-sektor produktif sehingga utang hanya digunakan untuk membayar utang," ucap dia.

Sebagai penutup, Junaidi menyampaikan saran kepada pemerintah agar utang dapat dibelanjakan secara efektif agar tidak menambah beban APBN.

Menurutnya, belanja utang ini dapat diarahkan pada sektor-sektor yang mendorong produktivitas sehingga dapat menjadi modal tambahan bagi pendapatan negara dan bisa meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Utang saat ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari karena adanya defisit anggaran, saat ini yang kita harapkan pemerintah dapat membelanjakan utang ini secara efektif dan efisien. Langkah yang sudah dilakukan adalah membelanjakan utang ini untuk mengatasi persoalan kesehatan dan juga untuk pemulihan ekonomi nasional, tetapi yang menjadi bahan evaluasi adalah sejauh mana langkah-langkah ini membawa dampak positif untuk Indonesia," pungkas Junaidi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya