Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Gde Siriana Yusuf: Tidak Jelas Indikator Kerjanya, Mestinya Anggaran Influencer Disetop

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 13:22 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Aktivitas buzzer yang diindikasikan menyokong pemerintahan Joko Widodo kembali mendapatkan sorotan publik.

Angggota DPR PKS Almuzammil Yusuf merujuk data ICW yang mengungkapkan adanya temuan anggaran senilai Rp 90 miliar lebih diperuntukkan bagi influencer.

Kuat dugaan anggaran fantastis itu juga dialokasikan untuk kelompok buzzer yang menjadi salah satu unsur influencer.

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf mengatakan, sudah seharusnya negara menghentikan anggaran itu karena tidak jelas siapa influencer yang menjadi sasaran program.

Apalagi, produk kerja para influencer tersebut hingga saat ini belum jelas apa yang telah dikerjakan.

"Mestinya negara harus setop anggaran ini karena tidak efektif karena tidak jelas siapa influencernya dan apa indikator kinerjanya," demikian kata Gde Siriana kepaa Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (13/2).

Analisa Gde, jika pada influencer hanya menjadi kelompok yang membenarkan dan mendukung kebijakan penguasa maka dampaknya tak akan mampu membangun kepercayaan publik.

Situasi saat ini, dijelaskan Gde, masyarakat sudah cerdas dalam membedakan mana yang menjadi kondisi objektif lapangan dengan yang disampaikan oleh pemerintah.

"Di sisi lain buzzer yang diyakini masyarakat sebagai bagian dari influencer ini justru menimbulkan banyak perselisihan dan keonaran dengan serangan-serangan kepada orang-orang yang kritis terhadap pemerintah," pungkas Gde.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya